"Kita melakukan rekon jam 12.30 WIB selesai 13.30 WIB dengan total 23 adegan mulai dari TKP pertama sampai terakhir. Di adegan 22 tersangka membuang tubuh korban yang sudah terbungkus plastik ke Kali Cibening," jelas Kanit 3 Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Herman Edco kepada wartawan di lokasi, Selasa (12/3/2019).
Kasus ini dilatarbelakangi cinta segitiga antara Eljon, Daeng dan Wati. Eljon awalnya memiliki hubungan dengan Eljon hingga memiliki seorang bayi berusia 2 bulan, tetapi di sisi lain, Wati juga memiliki hubungan dengan Daeng.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rebutan Bayi
Adegan pertama diawali dengan kedatangan Eljon ke kontrakan Daeng di Jalan Caman Utara, Jatisampurna, Bekasi pada Sabtu (2/3) pagi. Eljon yang sudah mengetahui hubungan gelap Wati dan Daeng, saat itu hendak mengambil anaknya dari rumah Daeng.
Eljon masuk ke dalam kamar dan langsung merebut bayinya yang sedang tertidur di samping Wati. Eljon menggendong bayinya dan menuju pintu untuk keluar rumah.
"Saat korban membawa lari bayi, tersangka berlari mengejar korban dengan berkata 'jangan dibawa anak itu'. Korban menjawab 'ini urusan saya'," ujar Herman.
Eljon Dihantam Tabung Gas
Sehingga terjadi keributan antara Eljon dan Daeng. Sama-sama dalam kondisi emosional, Daeng kemudian mengambil tabung gas 3 kg dan mengarahkannya ke pipi kiri Eljon sebanyak 1 kali.
"Dengan posisi korban yang jatuh dengan bayinya. Wati langsung mengambil bayinya," ujar Herman.
Daeng memukul kembali kepala Eljon dengan tabung gas 3 kg sebanyak 6 kali. Untuk memastikan Eljon tidak berdaya, Daeng menginjak-injak korban sebanyak 4 kali.
"Wati kembali menuju dapur dan mengambil dompet , 2 charger, 2 unit handphone, 2 unit powerbank milik korban," ujar Herman.
Jasad Eljon Disembunyikan
Setelahnya, Daeng mengikat kaki Eljon dan memasukkannya ke dalam karung. Kemudian, Daeng mengangkat tubuh korban ke gudang arang.
"Daeng kembali ke dapur dan membersihkan darah di lantai dan menyuruh Wati mengambil air di kamar mandi. Daeng mandi dan mengganti baju karena baju terkena darah korban," ujar Herman.
Agar menghilangkan jejak, Daeng membakar dompet dan KTP korban. Setelahnya, Daeng pamit kepada Wati untuk pergi bekerja.
"Daeng kembali ke kamar untuk berpamitan dengan Wati untuk mengojek di pangkalan. Ia juga membeli karung plastik untuk membungkus korban," ujar Herman.
Mayat Diikat di Jembatan Kali
Daeng kembali ke rumahnya untuk membungkus korban dengan karung plastik dan membuang korban ke Kali Cibening.
"Tersangka turun ke sungai dan memaku dinding sungai dan mengikatkan tali karung korban ke paku tersebut," ujar Herman.
Daeng membuang jasad korban pada Minggu (3/3) dini hari. Sementara jasad korban baru ditemukan pada Senin (4/3) pagi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, mengatakan Eljon, Wati, dan Daeng terlibat hubungan di luar pernikahan. Argo tidak bisa memastikan anak berumur dua tahun itu anak dari Eljon atau Daeng.
"Kita belum bisa memastikan. Anak itu kita titipan ke panti sosial," ujar Argo.
Saksikan juga video 'Cinta Segitiga Berujung Maut di Bekasi':
(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini