Uskup Agung Jakarta Ungkap Alasan Romo Jost Kokoh Mundur: Tak Terkait Politik

Uskup Agung Jakarta Ungkap Alasan Romo Jost Kokoh Mundur: Tak Terkait Politik

Jabbar Ramdhani - detikNews
Senin, 11 Mar 2019 15:08 WIB
Uskup Agung Jakarta, Mgr Ignatius Suharyo (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo menjelaskan soal pengunduran diri Romo Josaphat Kokoh Prihatanto. Hal ini meluruskan informasi yang beredar di media sosial yang menyebut Romo Jost Kokoh diberhentikan karena terkait hal politik.

Informasi soal Romo Jost Kokoh yang tidak lagi menjadi imam diosean Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) diketahui lewat surat pemberitahuan yang beredar di media sosial. Keputusan ini diteken oleh Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo pada 19 Februari 2019.

"Tidak ada (terkait politik). Itu soal hidup pribadi. Di dalam gereja katolik kan imamat itu panggilan ya. Itu suatu jalan iman. Karena dia mungkin merasa penyegaran dengan jalan lain ya. Tapi tak ada kaitannya dengan politik ya," kata Ignatius saat dihubungi, Senin (11/3/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Memang dia mengundurkan diri. Dan ketika mengajukan pengunduran diri, setelah pembicaraan macam-macam, saya mengabulkan pengunduran diri itu. Itu yang pertama," sambungnya.

Dia mengatakan karena sudah mengundurkan diri, Jost Kokoh tidak dibolehkan menggunakan wewenangnya melayani umat Katolik. Ignatius menjelaskan dalam gereja Katolik, seorang imamat tidak dapat dihapuskan.

"Kedua karena mengundurkan diri, tidak boleh menggunakan wewenangnya sebagai imam misalnya memimpin ibadah, mengajar, dia tidak diizinkan," tuturnya.


Ignatius menambahkan, Jost baru bisa menjalankan wewenang sebagai imam bila sudah diterima pimpinan keuskupan di tempat lainnya. Namun Ignatius belum tahu soal hal itu.

"Ketiga, seandainya dia ingin lagi menjadi imam, dengan tetap hidup sebagai imam, itu nanti terserah kalau ada pimpinan keuskupan misalnya dari Bandung, Bogor, Surabaya, Malang, kalau ada yang mau menerima dia, maka dia bisa masuk sebagai imam di tempat baru itu. Tapi sampai sekarang dia belum ke sana," tuturnya. (imk/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads