"Mungkin Buya Syafii perlu belajar lagi tentang puisi dan sastra," ujar Fadli, yang merupakan anggota Dewan Pengarah BPN Prabowo-Sandiaga, seusai Deklarasi Pas 02 Muda di Jalan HOS Tjokroaminoto No 93, Jakarta Pusat, Sabtu (2/3/2019).
Fadli mempertanyakan mungkin saja Buya Syafii tak membaca keseluruhan isi puisi Neno Warisman di acara Munajat 212. Jadi konteks yang terlihat pun tidak secara utuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan mengenai puisi Neno Warisman biadab disampaikan Buya Syafii setelah menghadiri acara bedah buku karyanya berjudul 'Krisis Arab dan Masa Depan Dunia Islam' di Gedung Pascasarjana UMY, Jumat (1/3).
![]() |
"Itu puisi, itu kan sudah saya (jelaskan). Saya kemarin di Jakarta bicara ini puisi biadab. 'Biadab' itu bahasa Persia. 'Bi' itu artinya 'tidak', 'adab' itu 'tata krama'," tutur Buya Syafii.
"Ini dia membuat (membawa nama) Tuhan dalam pemilu, itu kan biadab, dan dia nggak ngerti agama. Neno itu nggak paham agama," tegasnya.
Simak Juga 'Puisi Emosional Neno Warisman di Munajat Akbar 212':
(rna/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini