"Tidak apa-apa, biar aja, biar aja," ujar pria yang kerap disapa Buya Syafii saat ditemui detikcom di Masjid Al-Muhtar, komplek ISI Yogyakarta, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Sabtu (2/3/2019).
Selain itu, Buya Syafii menginginkan agar tanggapannya itu tidak dijadikan polemik. Hal itu Mengingat ia hanya memberikan opini terkait puisi yang dibacakan Neno Warisman saat acara Munajat 212 di Monas beberapa waktu lalu. "Sudahlah jangan diperpanjang," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno membela Neno Warisman yang puisinya disebut mantan Buya Syafii Ma'arif sebagai biadab. BPN mempertanyakan letak kesalahan puisi Neno.
"Mbak Neno sejak dulu memang dikenal, antara lain, karena puisi. Dia sering menulis dan membaca puisi. Jika sekarang dia mencontoh doa Rasulullah SAW dalam puisinya, salahnya di mana?" kata anggota Dewan Pakar BPN Prabowo-Sandiaga, Dradjad Wibowo, Jumat (1/3).
Dradjad pun mempertanyakan apakah Buya Syafii sedang khilaf karena pernyataannya tersebut. Meskipun demikian, ia tetap mendoakan kebaikan bagi Buya Syafii. "Apa Pak Syafii sedang khilaf ya? Saya mendoakan kebaikan bagi beliau," ungkap Dradjad.
Bukan hanya Dradjat yang memberikan pembelaan untuk Neno. Juru bicara Direktorat Advokasi BPN Prabowo-Sandiaga, Habiburokhman mengatakan pernyataan Buya Syafii berlebihan dan sangat melukai hati.
"Pernyataan Buya Syafii Maarif yang menyatakan puisi Neno Warisman biadab sangat melukai hati. Sejauh ini kami menempatkan Buya Syafii sebagai ulama dan cendekiawan berhati mulia, namun pernyataan beliau kali ini menurut saya sangat berlebihan dan cenderung tidak adil," sebut Habiburokhman.
Simak Juga 'Puisi Emosional Neno Warisman di Munajat Akbar 212':
(mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini