Banjir mulai menerjang kawasan ini pada Kamis (28/2) malam. Air mulai surut sejak Jumat dini hari, banjir akibat luapan sungai Bebanga membawa material lumpur dan kayu yang hampir memenuhi semua ruangan dan halaman sekolah.
Ketinggian material lumpur bercampur kayu yang mencapai 1,5 meter, membuat murid dan guru di sekolah ini kesulitan untuk beraktifitas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Bangka Banjir, Sekolah-RS Rusak |
"Air itu mulai naik sekitar jam 7 pada kamis malam, hanya berselang tiga puluh menit, banjir akibat luapan sungai Bebanga ini mulai terjadi merendam pemukiman termasuk sekolah," ujar salah seorang guru Amirullah, ketika dikonfirmasi wartawan, Jumat (1/3/2019).
Disebutkan, kondisi ini diperparah lantaran terjadinya longsor di hulu sungai Bebanga, yang membawa material lumpur dan potongan kayu.
"Muara air yang meluap semuanya kesini, jadi bisa kita lihat halaman dipenuhi material lumpur dan ratusan kayu gelondongan berukuran besar " jelasnya.
Pihak sekolah berharap, pemerintah memberikan perhatian, untuk mempercepat proses pembersihan material lumpur dan kayu yang memenuhi ruangan dan halaman sekolah, agar aktifitas belajar mengajar di sekolah ini, dapat dilanjutkan kembali. (rvk/asp)