5 Keluarga Korban Banjir di Mojokerto Tak Punya Tempat Tinggal

5 Keluarga Korban Banjir di Mojokerto Tak Punya Tempat Tinggal

Enggran Eko Budianto - detikNews
Kamis, 28 Feb 2019 16:22 WIB
Korban banjir di Mojokerto tak punya tempat tinggal/Foto: Enggran Eko Budianto
Mojokerto - Banjir bandang yang terjadi sebulan lalu masih menyisakan kepedihan bagi 5 keluarga di Dusun Jatisari, Desa Gedangan, Kutorejo, Mojokerto. Betapa tidak, 5 keluarga tersebut hingga saat ini belum memiliki tempat tinggal yang layak setelah rumah mereka hanyut terbawa banjir.

Dalam sebulan terakhir, keluarga Sunardi (40) dan Ngatminah (60) tinggal di sebuah rumah tidak layak huni. Rumah dari bilik bambu berukuran 3 x 6 meter itu ditempati 8 orang sekaligus. Mereka tinggal di atas tanah milik warga lain yang merasa iba.

"Mau tak mau harus berdesakan di rumah ini. Karena rumah kami hanyut oleh banjir bandang," kata Sunardi saat berbincang dengan wartawan di rumahnya, Kamis (28/2/2019).

Kondisi memprihatinkan yang dialami korban banjir bandang pada Jumat (18/1) ini tersibak saat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Mojokerto menyerahkan bantuan ke para korban untuk memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2019. Selain Sunardi, Suwarto, Marsono dan Buwari juga belum mempunyai tempat tinggal yang layak.


Marsono beserta anak dan istrinya menumpang di rumah ibunya setelah rumahnya lenyap disapu banjir bandang di hari yang sama. Rumah kecil di tepi Sungai Jatisari itu juga harus dihuni 8 orang.

"Harapan saya, anak saya mendapat bantuan untuk membangun kembali rumahnya," ujar Mismuniah, ibu Marsono.

Selain bangunan rumah yang lenyap, tanah yang ditempati kelima keluarga tersebut juga tergerus banjir. Kepala Desa Gedangan, Hadi Suyono menuturkan, membangun kembali rumah kelima keluarga itu harus didahului dengan pembangunan pondasi untuk menyetarakan tinggi tanah dengan permukaan jalan.

Pemerintah Desa hanya mampu memberikan bantuan berupa bata ringan, batu dan pasir untuk membangun pondasi seluas 21 x 16 meter persegi. Pondasi harus dibangun untuk mencegah terjangan arus Sungai Jatisari.


"Keluarga-keluarga ini tak mendapat bantuan apapun dari BPBD maupun instansi lain. Kata BPBD itu kewenangan Dinsos," katanya.

Hadi mengaku telah berulang kali mengajukan bantuan ke Dinas Sosial Kabupaten Mojokerto. Namun, sampai saat ini pemerintah hanya memberikan janji manis kepada para korban.

"Dinsos hanya berulang kali meminta data para korban, tapi bantuan tak juga turun. Katanya masih dimusyawarahkan," imbuhnya.

Hadi berharap Dinsos segera merealisasikan bantuan untuk 5 keluarga korban banjir bandang yang belum mempunyai tempat tinggal. "Harapan saya secepatnya bantuan dari Dinas Sosial segera direalisasikan, supaya pembangunan rumah segera dilakukan," tandasnya. (sun/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.