Wiranto Tunggu Aksi Duterte Bebaskan 2 WNI Disandera Abu Sayyaf

Wiranto Tunggu Aksi Duterte Bebaskan 2 WNI Disandera Abu Sayyaf

Zakia Liland Fajriani - detikNews
Rabu, 27 Feb 2019 16:21 WIB
Presiden Filipina Rodrigo Duterte. (BBC World)
Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengatakan pemerintah Filipina masih berupaya membebaskan 2 WNI yang disandera kelompok teroris Abu Sayyaf. Wiranto menuturkan Presiden Filipina Rodrigo Duterte juga sudah turun tangan untuk melakukan upaya pembebasan.

"Ya itu kan masih diusahakan kan. Karena kan campur tangan pemerintah Filipina sendiri sangat penuh, bahkan Presiden (Duterte) kan sendiri ikut campur. Kalau presiden sudah ikut campur ya kita tunggu aja ya," kata Wiranto di Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Barat, Rabu (27/2/2019).


Karena itu, Indonesia menunggu aksi otoritas Filipina tersebut. Apalagi Duterte sudah menegaskan tak boleh ada tebusan dalam pembebasan 2 WNI dan 1 WN Malaysia tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kecuali pemerintah Filipina itu ogah-ogahan, nah itu urusan kita. Tapi sekarang Presiden (Duterte) kan sudah mengancam, bahkan kan untuk bisa membebaskan dua warga Indonesia satu Malaysia tanpa menggunakan uang kan gitu jelas sekali. Jadi tunggu aja," ujarnya.

Diketahui, hingga saat ini 2 WNI bernama Hariadin dan Heri itu masih dalam penyanderaan. Mereka adalah warga Dusun La Bantea, Desa Kalimas, Kecamatan Kaledupa, Kabupaten Wakatobi.

Mereka bersama seorang WN Malaysia diculik saat bekerja di kapal ikan di perairan Sabah, Malaysia, pada 5 Desember 2018. Kelompok Abu Sayyaf meminta tebusan sebesar Rp 10 miliar.


Dubes Indonesia untuk Filipina, Sinyo Harry Sarundajang, mengatakan Presiden Filipina Rodrigo Duterte turun langsung untuk menyelesaikan persoalan ini. Duterte, disebut Harry, sudah bertemu dengan pimpinan Moro National Liberation Front (MNLF) untuk membantu upaya pembebasan dua WNI bernama Hariadin dan Heri Ardiansyah serta sandera warga negara asing lainnya.

"Pada 22 Februari 2019, Presiden Duterte telah bertemu dengan Nur Misuari, pimpinan Moro National Liberation Front (MNLF). Dalam pertemuan tersebut, Presiden Duterte mendesak pimpinan MNLF untuk membantu proses pembebasan sandera WN asing. Desakan tersebut dilakukan karena sebagian anggota ASG merupakan eks anggota MNLF dan Nur Misuari sebelumnya pernah membantu pembebasan sandera ASG," kata Harry dalam keterangannya, Senin (25/2).


Simak Juga '2 Warga Wakatobi Disandera Abu Sayyaf, Kemlu Bergerak':

[Gambas:Video 20detik]


(idh/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads