Pengacara Beri Penjelasan soal Ahmad Dhani Pernah Minta Bantuan NU dari FPI

Pengacara Beri Penjelasan soal Ahmad Dhani Pernah Minta Bantuan NU dari FPI

Rina Atriana - detikNews
Kamis, 21 Feb 2019 09:20 WIB
Ahmad Dhani (Rengga Sancaya/detikcom)
Jakarta - Ketum PBNU Said Aqil Siroj mengungkit lagi kejadian saat Ahmad Dhani meminta bantuan kepada Nahdlatul Ulama (NU) dari ancaman FPI terkait menginjak-injak lambang asma Allah. Pengacara Ahmad Dhani, Hendarsam, memberi penjelasan mengenai hal tersebut.

"Bahwa benar dia pada saat itu dibela oleh Gus Dur, itu fakta. Bahwa Gus Dur sangat sayang kepada Ahmad Dhani, itu fakta. Bahwa Ahmad Dhani sangat sayang dan hormat kepada Gus Dur, itu fakta," kata Hendarsam saat dihubungi detikcom, Kamis (21/2/2019).

"Bukan begitu (diancam) tepatnya. Bahwa pada saat itu ada sedikit perselisihan dengan FPI, dan kemudian Gus Dur memberikan dukungan. Jadi tidak ada ancaman," jelasnya.


Surat yang ditulis Ahmad Dhani tentang jenis-jenis NU, disebut Hendarsam, tak lantas menandakan bahwa kini Dhani sudah bukan lagi NU. Hendarsam menegaskan Ahmad Dhani tetaplah Gusdurian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Surat tersebut tidak berhubungan dengan bantuan tersebut karena apa yang dikatakan oleh Mas Dhani adalah sudut pandang politiknya sebagai warga NU. Dan tidak seharusnya setiap warga NU yang mempunyai pandangan politik berbeda dengan Said Aqil dinyatakan bukan lagi warga NU," tutur Hendarsam.

"Support dari Gus Dur pada saat itu menunjukkan kecintaan Gus Dur kepada Ahmad Dhani. Seorang Gusdurian tak bisa ditampikkan lagi," imbuhnya.


Hendarsam menilai Said Aqil memposisikan Ahmad Dhani dengan surat yang ditulisnya sebagai orang dengan pilihan politik berbeda. Padahal, menurut Hendarsam, beda pilihan politik bukan berarti menjadi tidak NU lagi.

"Mas Dhani kan cuma pengin memposisikan dirinya sebagai NU, nahdliyin, Gusdurian, kan seperti itu. Lalu tanggapan Pak Said Aqil lebih pada orang yang mempunyai dua pilihan politik yang berbeda, gitu niatnya," ujar Hendarsam.

"Pak Said Aqil mengatakan Ahmad Dhani bukan lagi nahdliyin, warga NU, segala macam. Saya lihatnya hanya karena Said Aqil punya pilihan politik berbeda. Tidak gara-gara itu melunturkan ke-NU-an Ahmad Dhani. Banyak sekali orang NU yang tidak memilih Jokowi. Harus baca konteks suratnya dulu," jelasnya.

Hendarsam melanjutkan, identitas NU bukan terletak pada struktur. Bukan berarti ketika kepalanya memilih pilihan politik A, otomatis semua ikut memilih A.

"Tidak mengkhianati NU. Orang NU identitasnya bukan terletak pada struktur. Kalau kepalanya memilih ke A, bukan berarti memilih ke situ," lanjutnya.


Sebelumnya, Ketum PBNU Said Aqil Siroj menyebut Dhani tak paham NU soal surat yang menuliskan jenis-jenis NU. Dia lantas mengungkit momen Dhani meminta perlindungan NU.

Said Aqil mengatakan NU sudah beberapa kali memberikan kesempatan kepada Ahmad Dhani. Dia mengungkit cerita lama saat NU memberikan perlindungan ketika Ahmad Dhani terjerat kasus pelecehan simbol Allah. Tapi kini Ahmad Dhani justru melecehkan NU.

"Saya masih ingat ketika dia diancam oleh FPI, karena dia nyanyi dan alasnya itu ada kaligrafi tulisan Allah, terus minta tolong kepada NU dan dilindungi sama Gus Dur," kata Said Aqil di gedung PBNU, Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, Rabu (20/2).

"Kemudian dia ingin masuk pengurus PBNU, kita masukkan. Sekarang berani melecehkan NU. Sebenarnya dia bukan kader NU sama sekali. Dia nggak paham NU, mulai kapan dia paham NU? Dia cuma seniman, selebriti, itu saja kok," imbuhnya.


Simak Juga 'Postingan Tawa Hangat Prabowo Saat Jenguk Dhani di Rutan':

[Gambas:Video 20detik]


(rna/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads