Salah seorang warga Dompu, Arifuddin, menceritakan pengalamannya saat dikejar oleh anjing. Kejadiannya terjadi sekitar pukul 23.00 Wita usai nongkrong di warung desa.
Saat itu Arif sedang jalan pulang menuju rumahnya yang jaraknya cukup jauh dari warung tempat dia nongkrong, sekitar 200 meter dia berjalan, dia dikagetkan dengan anjing yang tiba-tiba keluar dari lorong gang yang cukup gelap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena kaget dan melihat anjing yang menghampirinya, kemudian dia lari terbirit-birit sambil berteriak meminta tolong. Untungnya, Arif berhasil lolos dari terkaman anjing yang dia duga mengandung rabies itu.
Karena khawatir menerkam warga dan menggigit anjing lainnya, pada keesokan harinya anjing itupun berhasil diburu dan dibantai oleh warga kemudian dikubur.
"Saat saya jalan, anjing tiba-tiba keluar dari gang yang gelap. Dia (anjing) mengejar saya, untungnya saya berhasil lolos," cerita Arif pada detikcom Rabu (20/02/2019).
Sementara itu hasil pantaun detikcom, sebagian besar warga Dompu NTB memilih untuk tidak beraktifitas pada malam hari. Itu dilakukan demi menghindari terjadinya serangan anjing dan bertambahnya korban gigitan.
Kepala Dinas Pertenakan dan Kesehatan Hewan Dompu, Zainal Arifin, juga mengakui KLB ini bikin trauma warga. Dia bercerita, warga saat tidur juga ada yang diserang anjing.
"Kemarin ada warga di Desa Cempi Jaya Hu'u yang sedang tidur di dalam rumahnya tiba-tiba diserang anjing. Kejadiannya dua hari yang lalu," ungkap Zainal Arifin, pada detikcom Senin (18/02/2019).
Hingga Selasa (19/2) jumlah korban gigitan anjing di Kabupaten Dompu mencapai 709, ada 702 orang yang diberikan vaksin. Anjing yang positif terkena rabies ada 26 ekor, dan jumlah korban yang meninggal dunia 6 orang.
Simak Juga 'Waspada! Wabah Rabies Serang Kabupaten Sumbawa':
(rvk/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini