"Pemerintah daerah terus melakukan sosialisasi Stop Buang Air Besar (BAB) sembarangan kepada semua masyarakat," kata Jopy Thungari di Tahuna sebagiamana dilansir Antara, Rabu (20/2/2019).
Menurut dia, sosialisasi penggunaan jamban saat buang air besar menjadi perhatian pemerintah agar semua masyarakat terhindar dari penyakit yang diakibatkan kotoran.
Pola hidup sehat dan bersih kata dia, harus dibudayakan di kalangan masyarakat termasuk kewajiban dalam memiliki jamban keluarga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan, sejak dicanangkan oleh pemerintah daerah, program stop BAB sembarangan terus mendapat dukungan dari masyarakat serta pemerintah.
"Masyarakat Sangihe sangat mendukung program pemerintah tentang pentingnya memiliki jamban keluarga," kata dia.
Beberapa kampung yang ada di Sangihe sudah melakukan pencanangan program Stop BAB sembarangan dengan cara melakukan kerja bhakti pembuatan jamban umum.
"Sampai saat ini sudah ada 30 kampung yang melakukan pencanangan program stop BAB sembarangan," kata dia.
Dia berharap, kampung lainnya di Sangihe segera melakukan pencanangan agar semua rumah penduduk memiliki jamban keluarga.
"Kami berharap, semua rumah penduduk di Sangihe memiliki jamban keluarga," kata dia.
(asp/asp)











































