Geng Motor di Jakbar Konsumsi Obat Terlarang Sebelum Berbuat Onar

Geng Motor di Jakbar Konsumsi Obat Terlarang Sebelum Berbuat Onar

Adhi Indra Prasetya - detikNews
Selasa, 19 Feb 2019 17:39 WIB
Foto: Adhi Indra Prasetya/detikcom
Jakarta - Anggota geng motor yang selama ini meresahkan warga mayoritas beranggotakan anak baru gede (ABG) yang berumur belasan tahun. Meski masih berusia sangat muda, kelompok geng motor ini seakan tidak memiliki rasa takut untuk berbuat onar.

Kapolres Jakarta Barat Kombes Hengki Haryadi mengungkap salah satu penyebab para ABG itu menjadi 'pemberani' adalah pengaruh minuman keras dan obat-obatan terlarang.

"Ironisnya ini pelaku-pelaku ini masih SMP, SMA, ada alumni SMA juga, kenapa hilang empati dan rasa takut, karena ternyata pengaruh narkoba. Jadi sebelum beraksi itu, mereka mengisap ganja dan obat-obatan daftar G minimal 5-10 butir sebelum beraksi," jelas Kapolres Jakarta Barat Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan di kantornya, Slipi, Jakarta Barat, Selasa (19/2/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hengki mengatakan obat-obatan daftar G memang banyak dikonsumsi kalangan remaja dan anak-anak karena harganya murah. Obat-obatan terlarang itu dijual secara terselubung di toko-toko obat ilegal.




"Itu mengakibatkan halusinogen dan mestimulan sehingga dia punya semangat yang berlebihan, sehingga empati dan rasa takutnya hilang," katanya.

Fenomena geng motor di jalanan Ibu Kota membuat warga resah. Sebab, tidak hanya melakukan aksi tawuran antarkelompok geng, mereka juga menyasar warga dan melakukan kejahatan jalanan.

"Kalau kesal nggak ketemu lawan, mereka asal ketemu orang di jalan dan asal sikat saja," ucapnya.

Dalam kesempatan ini, polisi juga menyita ribuan butir obat-obatan daftar G. Tiga pelaku ditangkap terkait peredaran obat daftar G ini.

"Kita sudah sita 40 ribu butir," tambahnya.

(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads