"Geng-geng motor ini, mereka menggunakan media sosial sebelum turun di lapangan," kata Kapolres Jakarta Barat Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan di kantornya, Slipi, Jakarta Barat, Selasa (19/2/2019).
Hengki menyebut ada sejumlah akun Instagram yang dicurigai merupakan komunitas geng motor. Hampir setiap malam, terutama pada Jumat dan Sabtu malam, mereka aktif di Instagram dan melakukan siaran langsung di Instagram.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari hasil penelusuran polisi, admin akun Instagram kelompok geng motor mengunggah video saat mereka sedang berkeliling di malam hari menggunakan motor. Anggota geng motor tampak mengacung-acungkan senjata tajam.
"Kemudian nanti dia janjian tawuran di Instagram. Kalau ketemu lawan di tawuran," katanya.
Tidak hanya menyerang kelompok lawan, geng motor ini juga kerap menyasar warga yang tidak berdosa. Mereka tidak segan-segan melukai warga sambil merampas barang milik korban.
"Seperti kejadian yang di Tambora dan di Tanjung Duren itu korbannya dua-duanya meninggal karena dibacok," tambahnya.
Polres Jakarta Barat mendeteksi ada 25 kelompok geng motor di wilayah Jakarta Barat dan sekitarnya. Saat ini polisi sudah menangkap 61 orang dari 8 kelompok geng motor yang berbeda.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini