Eddy Sindoro Bantah Saksi Meringankan: Saya Bukan Pendeta

Eddy Sindoro Bantah Saksi Meringankan: Saya Bukan Pendeta

Faiq Hidayat - detikNews
Jumat, 15 Feb 2019 18:25 WIB
Terdakwa perkara suap dagang perkara Eddy Sindoro, (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Seseorang yang mengaku sebagai pendeta bernama Hartan Gunadi dihadirkan sebagai saksi meringankan untuk Eddy Sindoro. Hartan mengaku mengenal Eddy Sindoro pada 1994 saat keduanya bekerja di Lippo Cikarang.

"Sepengetahuan saya, setelah beliau (Eddy Sindoro) pensiun dari pekerjaan, aktif di bidang sosial di gereja," ujar Hartan yang dihadirkan oleh tim penasihat hukum Eddy Sindoro dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Jumat (15/2/2019).

Hartan kemudian mengaku bersahabat dengan Eddy Sindoro. Bahkan, menurut Hartan, Eddy Sindoro juga seorang pendeta dan memiliki gereja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Beliau pendeta gereja di lain. Beliau punya gereja juga, jadi sesama pendeta," ucap Hartan.


Namun Eddy Sindoro malah membantah kesaksian Hartan tersebut. Eddy Sindoro merasa tidak pernah menjadi pendeta.

"Saya mau koreksi, saya bukan pendeta. Memang beliau selalu mendesak saya menjadi pendeta, tapi saya tidak mau karena bukan keahlian saya. Saya cuma melakukan apa yang bisa saya lakukan, itu saja," kata Eddy.

Eddy Sindoro didakwa memberikan suap ke mantan panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus) Edy Nasution. Jaksa menyebut Eddy Sindoro memberikan suap kepada Edy Nasution untuk membantu mengurus sejumlah perkara terkait korporasi, yaitu PT Metropolitan Tirta Perdana (MTP) dan PT Across Asia Limited (AAL). Dalam surat dakwaan Edy Nasution saat itu, Eddy Sindoro disebut sebagai mantan Presiden Komisaris Lippo Group.

Kedua perusahaan itu diyakini berafiliasi dengan Lippo Group. Namun Eddy Sindoro membantah telah memerintahkan sejumlah orang untuk melakukan suap demi mulusnya pengurusan perkara dari dua korporasi itu. (fai/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads