Gerindra Sangkal Caleg Bunuh Diri karena Nyaleg: Tak Ada Bayar-membayar

Gerindra Sangkal Caleg Bunuh Diri karena Nyaleg: Tak Ada Bayar-membayar

Jeka Kampai - detikNews
Rabu, 13 Feb 2019 12:50 WIB
ilustrasi (dok.detikcom)
Padang - Partai Gerindra membantah kadernya yang bunuh diri di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, karena persoalan uang dalam proses nyaleg. Sang kader murni bunuh diri karena persoalan keluarga.

"Tidak ada hubungannya dengan proses pencalegan, karena kami tak memungut uang kepada caleg," kata anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra, Andre Rosiade, kepada detikcom, Rabu (13/2/2019).

Menurut Andre, apa yang disampaikan Kapolsek Koto XI Tarusan tidak tepat. "Saya membantah apa yang disampaikan Pak Kapolsek. Kader kami itu bunuh diri karena persoalan rumah tangga," katanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sudah berkoordinasi dengan DPC Pesisir Selatan. Ini adalah urusan pribadi beliau (caleg tersebut). Kemungkinan ada masalah pribadi," jelas dia.

Juru bicara BPN Prabowo-Sandi itu juga menyebut pihaknya menyerahkan sepenuhnya proses yang berlangsung kepada polisi.

"Mudah-mudahan harapan kita motifnya bisa disampaikan aparat kepolisian kepada kita semua. Kami dari Partai Gerindra ikut berdukacita. Berbelasungkawa atas meninggalnya salah satu caleg kami itu," kata Andre lagi.

Andre, yang juga tercatat sebagai caleg Gerindra dari Dapil Sumbar I untuk DPR RI, juga menegaskan partai tidak memungut apa pun dari kadernya yang menjadi caleg.

"Tidak ada bayar-membayar," katanya.

Sebelumnya, polisi memastikan Shanie Fiercelly, caleg Partai Gerindra yang ditemukan tergantung di dalam rumahnya di Kecamatan Koto X Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, murni melakukan bunuh diri.

"Kita sudah lakukan visum, autopsi. Tidak ada indikasi lain selain bunuh diri," kata Kapolsek Koto XI Tarusan, Pesisir Selatan, Iptu Thamrin kepada detikcom, Rabu (13/2).


Kapolsek mengakui ditemukan adanya indikasi korban depresi akibat persoalan keuangan dan keluarga.

"Bagaimanapun, korban ini jadi caleg tentu butuh biaya. Sementara kehidupan mereka tidak terlalu mendukung. Kita menduga ini jadi salah satu penyebab," jelas Thamrin. (asp/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads