"Waktu itu, kalau dia lepas tangan saja langsung jatuh. Itu di bawah anak dan istrinya sudah nangis-nangis," kata Andi saat dihubungi wartawan, Rabu (13/2/2019).
Andi berkisah Mahfuddin mencoba bunuh diri setelah cekcok dengan istrinya. Warga Kecamatan Langsa Lama, Kota Langsa, itu kemudian ke luar rumah dan menuju sebuah tower. Dia memanjatnya hingga ke ujung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah dua jam berselang, upaya membujuk turun Mahfuddin belum membuahkan hasil. Andi kemudian meluncur ke lokasi dan proses negosiasi diambil alih olehnya.
"Saya pikirkan waktu itu sudah selesai akhirnya saya datang ke sana dan alhamdulillah sama saya nggak sampai 10 menit mau turun dia. Waktu ngomong sama dia, saya sempat berdoa dulu," jelas Andi.
Negosiasi dilakukan lewat alat pengeras suara. Andi sempat berniat naik ke atas tower tapi urung dilakukan karena Mahfuddin sudah keburu turun.
"Saya menganggap semua masyarakat saya itu keluarga saya. Jadi waktu itu saya yakin dia bakal turun dan alhamdulillah akhirnya dia turun. Aksi percobaan bunuh diri itu terjadi kemarin dan dia turun sekitar jam 5 sore," jelas Andi.
Menurutnya, Mahfuddin nekat mencoba bunuh diri akibat cekcok dengan istrinya. "Bukan faktor ekonomi, tapi karena cekcok sama istrinya. Bukan semata-mata ekonomi jadi cekcok," ungkap perwira menengah ini.
Setelah turun, Andi sempat membawa Mahfuddin ke sebuah tempat. Namun tak lama berselang, dia dibawa ke sebuah showroom dan dihadiahi sepeda motor.
Andi menyebut pemberian sepeda motor itu sebagai bentuk dukungan moral dan alasan kemanusiaan saja. Mental Mahfuddin juga saat ini sudah kembali pulih.
"Alasan kemanusiaan saja kita menyelamatkan nyawa, nyawa tidak sebanding dengan apa pun bentuk barang itu. Jadi itu (hadiah itu untuk) memberikan motivasi dan dorongan moril aja. Insyaallah yang bersangkutan mentalnya sudah pulih untuk menjalani kehidupan normal kembali," bebernya. (agse/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini