"Saya pikir terlalu prematur bikin pernyataan kalau korban itu bunuh diri karena pencalegan. Apa bukti dan indikasi-indikasinya," ujar Ketua Bidang Advokasi dan Hukum Gerindra, Habiburokhman saat dimintai konfirmasi detikcom, Rabu (13/2/2019).
Menurut Habiburokhman, terlalu cepat bagi polisi untuk menyimpulkan peristiwa bunuh diri Shanie itu karena pencalegan. Sebabnya, coblosan belum dilakukan. Hasil Pileg belum keluar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau soal pencalegan agak aneh jadi penyebab bunuh diri karena saat ini kan belum kelihatan gagal atau berhasilnya. Justru para caleg di Sumbar biasanya over convidence karena itu lumbung suara kami," sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, polisi memastikan caleg Partai Gerindra, Shanie Fiercelly, yang ditemukan tergantung di dalam rumahnya di Kecamatan Koto X Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, murni bunuh diri. Tidak ada tanda-tanda pembunuhan di tubuh Shanie.
Dalam pemeriksaan, ditemukan adanya indikasi korban depresi akibat persoalan keuangan dan keluarga. Polisi mengatakan sejak menjadi caleg, korban sering terlibat pertengkaran dengan suaminya.
"Bagaimanapun, korban ini jadi caleg tentu butuh biaya. Sementara kehidupan mereka tidak terlalu mendukung. Kita menduga ini jadi salah satu penyebab," jelas Kapolsek Koto X Tarusan, Pesisir Selatan, Iptu Thamrin (fjp/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini