Zulfa mengawali acara silaturahmi ini dengan pembacaan laporan. Acara ini digelar di Istana Negara, Kamis (7/2/2019).
"Yang sama-sama kita hormati, Bapak Presiden Republik Indonesia, Bapak Ir H Joko Widodo," ucap Zulfa mengawali laporannya di hadapan Jokowi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya, Zulfa membacakan laporan. Dia berterima kasih kepada Jokowi menjaga NKRI tidak punah. Ucapan terima kasih juga disampaikan atas kinerja Jokowi dan pemerintahannya dalam hal pembangunan.
"Kami juga sampaikan terima kasih kepada bapak presiden dalam menjaga NKRI untuk tidak punah," kata Zulfa.
Zulfa mendoakan agar Jokowi melanjutkan pembangunan di Indonesia. Ia menegaskan, para ulama mendukung untuk menangkal fitnah dan hoax.
"Kami doakan bapak presiden agar diberikan kemudahan untuk melanjutkan perjuangan menjaga NKRI dan kami doakan supaya bapak presiden diberikan kemudahan untuk melanjutkan pembangunan Indonesia," ujar Zulfa.
Judul berita ini awalnya adalah 'Di Hadapan Jokowi, Ketua MUI DKI Salah Sebut Moeldoko sebagai Menag'. Redaksi melakukan pengubahan judul dan sebagian isi berita setelah mendapatkan penjelasan dari Zulfa Mustofa mengenai kedudukan dia berbicara di Istana Kepresidenan. Dalam penjelasannya kepada redaksi, Zulfa Mustofa juga menyatakan bahwa dia tidak salah sebut dalam melakukan sambutan seperti yang ditulis oleh detikcom dalam artikel sebagaimana sebelum diubah.
Berikut penjelasan Zulfa Mustofa:
Jakarta, 8 Februari 2019
Assalamu'alaikum Wr Wb
Menanggapi pemberitaan detik.com berjudul "Di Hadapan Jokowi, Ketua MUI DKI Salah Sebut Moeldoko sebagai Menag" pada tanggal 7 Februari 2019 pukul 15.18 WIB, saya KH Zulfa Mustofa MY ingin mengklarifikasi bahwa pada agenda bersama Presiden Jokowi tersebut, kehadiran saya tidak pernah mengatasnamakan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta, namun atas nama pribadi. Posisi saya saat memberikan sambutan hanyalah mewakili para ulama dan habaib se-Jadetabek yang hadir saat itu. Selain itu, saya juga tidak merasa salah menyebut nama Menteri Agama pada saat kegiatan tersebut. Saya menyebut Menteri Agama (sebagai jabatan dari Bapak Lukman Hakim Saifuddin, lalu dilanjutkan saya menyebut Jenderal (Purn) Moeldoko (tanpa menyebut jabatannya), dan seterusnya.
Terlebih saya tidak pernah diwawancarai langsung oleh jurnalis detik.com yang meliput untuk konfirmasi jika dianggap ada kesalahan penyebutan atau sebagainya. Demikian klarifikasi saya menanggapi pemberitaan yang cukup menjadi polemik di kalangan ulama, khususnya pimpinan MUI DKI Jakarta. Semoga berita yang telah tayang tersebut dapat direvisi atau dimuat juga klarifikasi ini sebagai hak jawab saya agar polemik tersebut tidak berkelanjutan. Semoga persatuan umat tetap terjaga.
Wassalamu'alaikum Wr Wb
Di Samping Jokowi, Mbah Moen 'Kepeleset' Doakan Prabowo, Simak Videonya:
(dhn/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini