Menlu Kirim Nota Protes ke Vanuatu soal Penyusupan Benny Wenda

Menlu Kirim Nota Protes ke Vanuatu soal Penyusupan Benny Wenda

Tsarina Maharani - detikNews
Kamis, 31 Jan 2019 19:42 WIB
Menlu Retno Marsudi (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan pemerintah sudah melayangkan nota protes kepada Vanuatu terkait penyelundupan pemimpin United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) Benny Wenda ke kantor Komisioner Tinggi Hak Asasi Manusia Persatuan Bangsa-Bangsa (KTHAM PBB).

"Kami sudah melayangkan nota protes keras kepada Vanuatu. Dalam hubungan diplomatik, sekali lagi, rasa saling menghormati itu harus dijunjung tinggi. Salah satu prinsip yang harus dihormati semua negara adalah menghormati kedaulatan negara lain," kata Retno di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (31/1/2019).

Vanuatu disebut memasukkan Benny sebagai delegasi Vanuatu untuk kunjungan kehormatan ke kantor KTHAM pada Jumat (25/1/2019). Kantor KTHAM pun tidak tahu mengenai penyusupan itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




Padahal kunjungan kehormatan tersebut dilakukan dalam rangka pembahasan UPR (Universal Periodic Review) Vanuatu di Dewan HAM.

Retno pun yakin KTHAM tak 'merestui' masuknya Benny. Sebab, menurut Retno, Vanuatu tak memiliki niat baik dengan memasukkan Benny ke KTHAM.




"Jadi dia (KTHAM PBB) beranggapan semua negara memiliki good intentions. Kenyataannya, Vanuatu tidak memiliki good intentions dengan memasukkan Benny Wenda di dalam," tuturnya.

Selain itu, Retno mengaku tak kaget dengan langkah Benny yang menyerahkan petisi dengan bergabung dalam delegasi Vanuatu. Menurutnya, hal seperti itu sudah biasa dilakukan Benny.

"Jadi pattern yang dilakukan Benny Wenda itu selalu satu, manipulatif dan fake news. Kami sudah jelas dari penjelasan KTHAM sudah sangat jelas visinya terjadi not good intentions, kemudian pertemuan itu sama sekali tidak ada kaitannya dengan yang disampaikan," kata Retno.

(tsa/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads