"Tentu dibuat oleh yang takut kalah kalau bertarung secara fair," kata Ketua DPP Partai NasDem, Irma Suryani Chaniago kepada wartawan, Sabtu (26/1/2019).
Siapa pihak yang takut pertarungan adil? Irma tak merinci lebih lanjut. Dia hanya menyebut kelompok itu sedang menebar fitnah secara membabi-buta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selebaran itu, menurut kubu Jokowi, beredar di Magelang dan Tasikmalaya. Fotonya beredar di jejaring perpesanan. Isi selebaran itu adalah tulisan 'Say No!! Jokowi-Ma'ruf Amin' dengan gambar wajah pasangan capres dan cawapres nomor urut 01 itu. Ada pula tulisan di selebaran itu, 'Janji adalah hutang. Udah banyak janji, banyak hutang pula'. Tagar 2019 ganti presiden juga tercantum.
"Mengerikan, setelah hoax Ratna Sarumpaet gagal, tampak nya ada yg makin kalap," kata Irma.
Baca juga: Kata Bawaslu soal Selebaran 'Say No Jokowi' |
Selebaran itu juga memuat 10 poin, antara lain tentang utang negara, Jokowi tak bisa berbahasa Inggris, dan haram memilih pemimpin ingkar janji Jokowi-Ma'ruf Amin. Irma menilai hal seperti itu adalah kampanye hitam.
"Jokowi itu pengusaha yg ekspor barang ke Eropa, komunikasi dengan pembeli pakai Bahasa Inggris. Kok nggak pada malu ya, ngaku nasionalis tapi nggak bangga dengan bahasa sendiri, malah sok-sokan pamer bahasa negara lain," tutur Irma berkomentar.
(dnu/zap)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini