Ia mengatakan perwakilan IICO saat ini sedang berada di Indonesia untuk melihat potensi kerja sama. Lembaga tersebut diketahui telah lama bekerja sama dan membantu kegiatan sosial di Indonesia.
"Lembaga IICO ini merupakan lembaga amal yang besar di Kuwait dan terdaftar di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam urusan kemanusiaan," kata Hidayat dalam keterangan tertulis, Kamis (24/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: HNW: Santri Itu Penjaga NKRI |
Dengan menghadirkan lembaga ACT, Rumah Zakat, dan PKPU Human Initiative, Hidayat berharap ketiga lembaga tersebut dapat menjalin kerja sama dengan IICO.
"Dengan pertemuan lembaga-lembaga sejenis di Indonesia seperti ACT, Rumah Zakat, dan PKPU, maka kerja sama dengan IICO bisa dikomunikasikan," ujarnya.
Di hadapan perwakilan IICO, perwakilan ACT, Rumah Zakat, dan PKPU mempresentasikan lembaganya masing-masing dan kegiatan yang telah dilakukan.
"Saya sangat puas setelah melihat kegiatan sosial di Indonesia terutama kegiatan yang bekerja sama dengan Kuwait. Kegiatan dilakukan secara profesional, efektif, bagus," kata Badr Al Sumaith.
Menurutnya, kegiatan sosial bukan hanya tanggung jawab lembaga sosial, tapi juga menjadi tanggung jawab pribadi. Untuk itu emir-emir di Kuwait mendonasikan untuk masyarakat dunia.
"Meskipun negara kami bukanlah negara besar, tetapi peran kami mempunyai pengaruh yang besar," imbuhnya.
Dia mengajak ACT, Rumah Zakat, dan PKPU untuk bersinergi dengan IICO. Namun, Badr Al Sumaith mengingatkan untuk bisa bekerja sama dengan IICO maka lembaga-lembaga tersebut harus mendapat rekomendasi dari Kementerian Luar Negeri Kuwait.
"Di Kuwait ada aturan, lembaga-lembaga dari luar harus diakui oleh Kuwait. Kami siap bekerja sama dengan ACT, Rumah Zakat dan PKPU," ucapnya. (prf/mpr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini