Ketua RT di Bekasi Dibikin Repot Gegara Alamat Fiktif 'Indonesia Barokah'

Ketua RT di Bekasi Dibikin Repot Gegara Alamat Fiktif 'Indonesia Barokah'

M Guruh Nuary - detikNews
Kamis, 24 Jan 2019 19:44 WIB
Ketua RT 007 RW 013, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat, Sarsono (Guruh Nuary/detikcom)
Bekasi - Ketua RT 007 RW 013, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat, Sarsono geram bukan kepalang. Dia dibuat repot gara-gara alamat fiktif tabloid 'Indonesia Barokah' yang mencatut wilayahnya. Bagaimana ceritanya?

"Jadi begini, bagi saya, orang yang cantumin ini provokator, pengecut, ini fiktif. Kenapa saya bilang fiktif, karena saya dipilih warga kan jadi biar menjaga keamanan, bisa damai. Kalau tabloid ini kan pengacau negara, sudah melebihi PKI, ini mengacau doang, tapi pengecut, nggak berani tampilkan alamat yang jelas," kata Sarsono saat ditemui di kediamannya, Kamis (24/1/2019).


Sarsono menjelaskan alamat redaksi yang tertera di tabloid tidak sesuai dengan lokasi. Seharusnya yang benar, menurutnya, adalah Jalan H Kirinkeman, bukan Jalan Kerenkemi seperti yang tertulis di Google Maps. Nama Jalan H Kirinkeman adalah nama warga yang mewakafkan tanahnya di wilayah ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jalan H KirinkemanJalan H Kirinkeman (Guruh Nuary/detikcom)

Diceritakan Sarsono, sejak 19 Januari dirinya dihubungi oleh pihak Bawaslu dan KPU. Dua lembaga ini bertanya soal keberadaan tabloid 'Indonesia Barokah'. Sarsono mengaku sama sekali tidak tahu keberadaan redaksi tabloid ini.

"Saya kan orangnya disiplin administrasi, sekecil apa pun usaha warga di sini, harus ada izin ke saya," ucapnya. Dia juga menyatakan tidak kenal dengan nama-nama orang yang ada di jajaran dewan redaksi tabloid 'Indonesia Barokah'.

"Warga saya hampir 99 persen saya hafal. Dan saya nggak kenal siapa saja nama-nama itu yang tercantum di tabloid. Saya sebelum jadi RT saja hubungan dengan warga baik," sambungnya.

Atas adanya kasus ini, Sarsono merasa geram. Dia merasa tidak terima wilayahnya difitnah sebagai alamat redaksi tabloid yang menyudutkan salah satu paslon di Pilpres 2019. Apalagi tabloid ini marak disebar ke berbagai masjid di Indonesia.


"Ya iya, merasa terfitnah sekali, karena kan jalan itu adanya di lingkungan saya. Udah mah nama jalannya salah, kan saya jadi emosi. Bukan cuma polisi, bukan cuma kelurahan, saya pun jadi emosi. Karena ini kan pengacau negara," ucap Sarsono.

Ketua RT di Bekasi Dibikin Repot Gegara Alamat Fiktif 'Indonesia Barokah'Susunan redaksi dan alamat Tabloid 'Indonesia Barokah'. (Guruh Nuary/detikcom)

"Saya kalau memang warga saya terbukti ada yang melakukan hal itu, saya yang tangkap sendiri, habis itu saya lapor ke polsek," dia menegaskan.

Sarsono berharap pernyataannya ini bisa mengklarifikasi isu yang berkembang. Dia tidak mau ada adu domba di antara paslon di Pilpres 2019.

"Jangan sampai hal begini terulang, karena ini kan menjelekkan calon presiden. Jangan ngadu domba antarcalon presiden ini. Jangan sampai kayak negara lain yang kemudian perang terus. Kita harusnya bersyukur dengan menjadi orang Indonesia. Saya juga kan punya grup WA khusus RT 007. Di grup itu juga jauh sebelum pilpres, saya imbau sama warga untuk nggak share politik, isu SARA, jadi warga sini insyaallah nggak akan ada yang seperti itu, karena nggak ada sampai bikin tabloid dan punya percetakan," jelasnya. (hri/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads