Menurut mereka, tuduhan itu tidak benar. Gus Karim merupakan guru ngaji di pengajian Bening Ati yang diikuti Jokowi sejak 2001. Adapun Ustaz Mudhakir adalah guru ngaji yang mengajari Jokowi membaca Alquran metode Iqro' dari jilid 1 sampai 5.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Gus Karim, Jokowi mengamalkan ilmu yang didapatnya selama di pengajian. Misalnya rutin menggelar pengajian di rumahnya, mendirikan majelis taklim, dan sering bersilaturahmi serta berdiskusi dengan ulama-ulama di Solo.
![]() |
Melihat langsung keseharian Jokowi sebelum menjadi Wali Kota Solo, kemudian Gubernur DKI Jakarta, dan akhirnya Presiden RI, Gus Karim menegaskan semua tudingan yang diarahkan ke suami Iriana itu selama ini tidak benar. Dia juga menyebut keislaman Jokowi selama ini, baik saat menjadi imam salat maupun ketika mengunjungi pesantren, bukanlah pencitraan.
"Semua tuduhan itu palsu, hoax, tidak ada dasarnya. Keislaman Jokowi itu kaffah bagi saya, sempurna sekali, dan akhlaknya luar biasa," kata Gus Karim dalam Wawancara Eksklusif yang tayang di detikcom, Rabu (16/1/2019).
Hal yang sama dikatakan oleh Ustaz Mudhakir. Pengajar di Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Sukoharjo itu pernah menjadi guru ngaji yang mengajari Jokowi membaca Alquran dengan metode Iqro' dari jilid 1 sampai 5.
Ustaz Mudhakir mengajar Jokowi dan putranya, Kaesang Pangarep, 8 bulan sampai 1 tahun. Dia melihat langsung kehidupan keluarga Jokowi. "Tidak benar misalnya (dikatakan) Pak Jokowi itu komunis, nonmuslim, dan sebagainya, karena saya melihat secara langsung," kata dia.
Ketika muncul isu keluarga Jokowi PKI, nonmuslim, dan China pada 2014, Mudhakir turut meluruskan kabar tak benar tersebut. Namun sebatas kepada teman-teman di komunitas dan lingkungan terdekat.
Selengkapnya Wawancara Ekslusif Kesaksian Dua Guru Ngaji Jokowi bisa disaksikan di sini.
(erd/jat)