Yusril awalnya ditanyai perihal deklarasi beberapa pengurus PBB untuk salah satu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden. Yusril ditanyai hal tersebut setelah menyampaikan pidato di hadapan 287 caleg PBB se-Provinsi Jambi serta 250 pengurus wilayah dan cabang PBB se-Jambi.
"DPP PBB selama ini mendiamkan saja deklarasi-deklarasi itu karena menghormati dinamika dan perbedaan di dalam partai. Yang penting jangan salah-menyalahkan, apalagi sampai menjelekkan satu sama lain," kata Yusril seperti dalam keterangan tertulis, Selasa (15/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yusril menegaskan PBB merupakan partai berdaulat yang langkah politiknya tidak bisa dipaksakan dari luar struktur partai. Semua anggota partai, sebut Yusril, dituntut menaati keputusan partai.
Yusril juga menjelaskan soal apa yang dilakukannya sebagai penasihat hukum pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Dia mengaku berkepentingan agar pemilu berjalan jujur dan adil.
Sebagai partai Islam, Yusril menegaskan PBB juga berkepentingan agar tidak ada kebijakan-kebijakan pemerintah yang bertentangan dengan Islam dan umat Islam.
"PBB tidak sekadar berteori membela Islam. PBB selalu berada paling depan membela Islam, termasuk mencegah terjadinya persekusi dan kriminalisasi terhadap para ulama," tegas Yusril.
Yusril juga mengatakan dirinya telah memberikan saran kepada Presiden Joko Widodo. "Memberikan advis secara langsung kepada Pak Jokowi agar tidak akan pernah ada kebijakan yang merugikan kepentingan umat Islam, apalagi memberi angin kepada bangkitnya kembali komunisme. Pak Jokowi sepakat dengan hal itu," sebut Yusril.
Saksikan juga video 'Yusril ke Jokowi, Muzani Berharap PBB ke Prabowo':
(gbr/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini