PBB Nol Koma di Survei Alvara, Yusril: Memicu Kami Koreksi Diri

PBB Nol Koma di Survei Alvara, Yusril: Memicu Kami Koreksi Diri

Haris Fadhil - detikNews
Sabtu, 12 Jan 2019 08:26 WIB
Yusril Ihza Mahendra (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra mengaku biasa saja dalam menyikapi hasil survei Alvara yang menyebut elektabilitas partainya cuma 0,3%. Menurutnya, hal itu bakal dijadikan pemicu untuk mengoreksi diri.

"Bagi PBB, hasil survei itu disikapi dengan perasaan biasa-biasa saja. Kalau hasilnya bagus, kami juga tidak akan gembira lalu kemudian terlena. Sebaliknya juga kalau hasilnya buruk, kami juga takkan berkecil hati, tetapi akan memicu kami untuk melakukan self koreksi agar berbuat lebih baik lagi," kata Yusril kepada detikcom, Jumat (11/1/2019) malam.


Dia mengatakan hasil survei ditentukan banyak faktor, dari metode hingga orang-orang yang menjadi responden. Kalimat yang digunakan dalam mengajukan pertanyaan juga menurutnya bisa mempengaruhi hasil survei.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yusril tak mempermasalahkan keberadaan survei tersebut. Dia hanya berharap survei itu tidak dijadikan alat propaganda untuk membangun opini yang kemudian dijadikan alat untuk membenarkan kecurangan.

"Survei boleh-boleh saja, asal hasil survei itu jangan dijadikan sebagai bahan propaganda membangun opini, yang kemudian dijadikan sebagai sarana untuk menjustifikasi kecurangan," ucapnya.


Dalam survei Alvara, PBB disebut mendapat elektabilitas 0,3%. Survei dilakukan pada periode 11-24 Desember 2018 dengan metode multistage random sampling.

Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka (face-to-face interview) kepada 1.200 responden terpilih dari 34 provinsi di Indonesia dengan margin of error 2,88 persen. Hasilnya, 3 partai teratas dihuni oleh PDIP dengan elektabilitas 28,3% diikuti Partai Gerindra 17,3% dan Partai Golkar 9,9%.



Simak juga video 'Ingat! Pemilih di Luar Dapil Tak Bisa Coblos Caleg di Pemilu 2019':

[Gambas:Video 20detik]

(haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads