PAN Bicara Suara Luar Jawa Terkait Raihan 1,7% di Survei Alvara

Jakarta - PAN mengaku selalu meraih elektabilitas di bawah 4% pada setiap survei jelang Pemilu. Salah satu penyebabnya, menurut PAN, adalah basis suara mereka yang berada di luar Jawa.

"Kalau di survei, PAN selalu di bawah 4% dari pemilu-pemilu sebelumnya. Memang, kami banyak dapat kursi dari daerah-daerah luar Jawa yang populasi dan kursinya sedikit. Misalnya, Kepulauan Riau cuma 3 kursi, PAN bisa dapat satu. Kalau sample survei di sana, palingan hanya 10-15 responden dari sana. Kalau daerah Jawa, kan bisa sampai 35-50 responden per provinsi. Jadi, lembaga pollster sering meleset memprediksi PAN," kata Wasekjen PAN Faldo Maldini kepada detikcom, Jumat (11/1/2019) malam.

Baca juga: PAN Kritik KPU Tolak Revisi Visi Prabowo: Harusnya Beri Ruang Improve

Dia mengatakan pola hasil survei tersebut sudah lama dipelajari oleh PAN. Faldo menyebut PAN biasanya meraih hasil hingga tiga kali lipat hasil survei.

"Pola ini yang kami sudah lama pelajari, PAN itu partai yang sangat mendapat tempat di hati masyarakat pinggiran Indonesia, kepercayaan itu harus benar-benar dapat kami pertahankan. Biasanya, hasil akhir kami bisa dua setengah kali sampai tiga kali lipat dari hasil survey terakhir sebelum hari pemilihan," ucapnya.

Saleh Partaonan Daulay (Foto: Dok. Pribadi)

Selain itu, Wasekjen PAN Saleh P Daulay menyatakan PAN memasang target 10 persen suara nasional di Pemilu 2019. Dia yakin target itu bisa tercapai lewat kerja keras para caleg PAN di berbagai daerah.

"Kalau kita kerja keras itu masih bisa di atas itu. Kita target 10 persen. Survei itu kan yang ditanya partai, masyarakat ditanya kalau pemilu pilih partai apa, lalu disebut partai-partai tadi itu. Sementara ada beberapa partai yang penilaiannya bukan hanya pada partai saja tapi juga pada calegnya. Kami kekuatan caleg sangat dominan," tutur Saleh.

Baca juga: Eks Presenter Bantu Persiapan Debat Jokowi, BPN: Prabowo Apa Adanya

Saleh pun mencontohkan hasil Pemilu 2014 lalu. Saat itu, menurutnya banyak lembaga survei yang memprediksi PAN cuma dapat suara di bawah 2%, namun hasilnya berbeda.

"Pemilu yang lalu juga begitu selalu disebut di bawah 2%. Tapi hasilnya kan 7,9%, kan jauh sekali itu. Coba diminta pertanggungjawaban survei-survei itu kepada kita. Apa yang bisa mereka jelaskan dalam fenomena itu," ucap Saleh.

PAN sebelumnya disebut mendapat 1,7% dalam survei elektabilitas parpol yang dirilis Alvara. Angka itu berada di bawah ambang batas parlemen, yakni 4%.

Survei itu dilakukan pada periode 11-24 Desember 2018 dengan metode multistage random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka kepada 1.200 responden terpilih dari 34 provinsi di Indonesia dengan margin of error 2,88 persen.



Simak juga video 'Zulkifli Hasan Disoraki di HUT PDIP, PAN: Biasa Saja Lah':

[Gambas:Video 20detik]

(haf/haf)