"Penyampaian visi-misi akan ada dalam setiap debat dan untuk visi-misi yang khusus pada hari ini kita berikan kesempatan kepada masing-masing paslon dan tidak difasilitasi KPU," kata Komisioner KPU, Evi Novida Ginting Manik, di Kantor KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Rabu (9/1/2019).
Baca juga: Persiapan Jokowi dan Prabowo Hadapi Debat |
Evi mengatakan yang dibatalkan adalah penyampaian sosialisasi secara khusus yang rencananya digelar pada tanggal 9. KPU menyerahkannya kepada tiap calon untuk menggelar sendiri. Namun, pada segmen pertama tiap debat, KPU memastikan tetap ada penyampaian visi-misi yang disampaikan capres-cawapres.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya sebenarnya sosialisasi KPU tetap sosialisasi, tapi bentuknya beda. Kita tidak ada membatalkan, tapi kasih kesempatan ke masing-masing paslon untuk sampaikan visi-misi. Jangan kira debat ini nggak ada visi-misi justru yang didebatkan visi-misi debat ini untuk memperdalam bagaimana visi-misi paslon sebenarnya jangan dibedakan, gitu," ungkapnya.
Secara terpisah, Komisioner KPU Pramono Ubaid memastikan penyampaian visi-misi yang dibatalkan yang rencananya digelar hari ini (9/1) karena tak ada kesepakatan antara kubu Jokowi-Ma'ruf Amin dan kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Menurut Pramono, penyampaian visi-misi di tiap segmen pertama setiap debat sudah cukup memadai.
"Dalam acara debat kandidat pada tanggal 17 Januari 2019 nanti, segmen pertama akan diisi khusus dengan penyampaian visi-misi kedua paslon dalam bidang hukum, HAM, korupsi, dan terorisme. Dan penyampaian itu dilakukan oleh Paslon secara langsung. Tidak boleh diwakilkan kepada siapapun," ujar Pramono saat dimintai konfirmasi.
Sebelumnya, KPU membatalkan pemaparan visi-misi yang tadinya akan dilakukan pada 9 Januari 2019. Hal ini karena ada perbedaan pendapat antara kubu Jokowi-Ma'ruf dengan kubu Prabowo-Sandiaga.
Saksikan juga video 'Kisi-kisi Debat Diberikan, Gagasan Orisinal Kandidat Tak Muncul':
(yld/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini