Videonya Diedit Jadi Sinterklas, Ma'ruf Amin: Kiai Tak Boleh Sakit Hati

Videonya Diedit Jadi Sinterklas, Ma'ruf Amin: Kiai Tak Boleh Sakit Hati

Faiq Hidayat - detikNews
Jumat, 28 Des 2018 15:34 WIB
Foto: Ma'ruf Amin (Dok. Istimewa)
Jakarta - Cawapres KH Ma'ruf Amin diserang hoax dengan video editan berkostum sinterklas. Ma'ruf Amin mengaku tidak sakit hati terhadap pembuat hoax tersebut.

"Nggak (sakit hati) lah, masak kita sakit hati. Kiai itu nggak boleh sakit hati, sudah jadi kiai itu siap untuk dibegitukan (difitnah dan hoax)," ucap Ma'ruf Amin di Rumah Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (28/12/2018).


Mapolres Lhokseumawe menangkap pelaku S diduga menyebarkan hoax tersebut di media sosial. Ma'ruf menyerahkan kasus tersebut kepada polisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nanti serahkan pihak kepolisian saja. Kan kita belum tahu siapa yang membuat," kata dia.

Meski polisi sudang menangkap pelaku, mantan Rais Aam PBNU itu mengaku belum mengambil sikap untuk merespons kasus itu. "Ya kan polisi belum kasih tahu kita. Kalau polisi sudah nanya nanti saya ambil sikapnya," tutur dia.


Untuk diketahui, beredar video Kiai Ma'ruf Amin mengenakan kostum sinterklas saat mengucapkan selamat Natal dan Tahun Baru. Video Ma'ruf berbaju sinterklas itu disebarkan melalui WhatsApp dan media sosial.

Video itu merupakan hasil editan dari video Ma'ruf Amin saat mengucapkan selamat Natal yang juga sempat beredar di media sosial. Namun dalam video aslinya, Ma'ruf mengenakan baju khasnya, yakni kemeja putih dipadukan jas hitam, serban putih dan peci.

Polisi menuturkan S diduga sebagai orang yang mengupload video tersebut. Saat ini S masih menjalani pemeriksaan di Mapolres Lhokseumawe. Kini polisi sedang memburu pelaku yang memgedit video tersebut.


Saksikan juga video 'Updated! Video Lengkap Ucapan Natal Tahun Baru Ma'ruf Amin':

[Gambas:Video 20detik]

(fai/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads