"Anak saya dua kembar, nama Najib belum ketemu dan satu sudah ketemu," kata Aweng saat mendatangi posko di kantor Kecamatan Labuhan, Jalan Nasional III, Banten, Senin (24/12/2018).
Awang mengatakan, saat tsunami menerjang pada Sabtu (22/12) malam kemarin, dia sedang tak di rumah. Mendengar informasi soal tsunami, dia langsung berlari ke rumah untuk menyelamatkan istri dan anak-anaknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kejadian itu saya lari mau menolong, tapi tidak keburu. Istri saya meninggal," ucap Aweng.
Baca juga: Tsunami di Banten dan Lampung dalam Angka |
Aweng berhasil menyelamatkan anaknya yang bernama Rajib. Kini ia terus mencari ke posko dan puskesmas di Kecamatan Labuhan untuk mencari anaknya yang lain.
"Saya sudah nyari di posko, tapi belum ketemu. Anak yang satunya sedang berada di rumah," tutur dia.
Tsunami terjadi pada Sabtu (22/12) malam. Hingga saat ini, 281 orang dinyatakan meninggal dunia, 1.016 orang luka-luka, dan 57 orang hilang.
Tonton juga video 'Tengah Mengandung 3 Bulan, Ita Jadi Korban Tsunami':
(fai/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini