Hal ini disampaikan Wakil Presiden Sierra Leone Mohamed Juddeh Jalloh saat bertemu Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Dakar Didik Trimardjono, di Sierra Leone pada tanggal 16-18 Desember 2018. Pada kunjungan tersebut, KUAI juga melakukan pertemuan dengan penasihat Presiden Bidang Perdagangan dan Investasi Abu Bakar Karim, Penasihat Presiden Bidang Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Joe Demby.
Didik menyampaikan kepada Jalloh mengenai potensi Indonesia sebagai negara dan emerging. Kepada Jalloh, Didik juga menyampaikan kerjasama yang telah Indonesia lakukan dengan Senegal dan negara-negara rangkapan KBRI Dakar lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jalloh, kata Didik, menyambut baik hal itu. Didik mengungkapkan, Jalloh menginginkan agar kerja sama bersifat konkret dan juga memberikan manfaat dengen memberi bantuan teknis meliputi pelatihan dan pengembangan industri usaha kecil dan menengah sektor pertanian, bantuan peralatan pertanian, serta berbagi pengalaman dalam mencapai swasembada pangan.
"Selain itu, juga diusulkan kerja sama prioritas infrastruktur dan investasi, antara lain pembangunan jembatan yang menghubungkan Airport ke Freetown, renovasi airport, pembangunan jalan, pelabuhan, bendungan, perumahan rakyat dan gedung sekolah serta pembangunan industri UKM," tuturnya.
Di samping berbicara mengenai kerja sama, Didik mengatakan Jalloh berencana akan membawa pejabat kenegaraan Presiden baru Sierra Leone Julius Maada Bio ke Indonesia tahun depan.
"Mengingat Presiden Sierra Leone direncanakan untuk melakukan kunjungan ke Vietnam dan China pada bulan Maret 2019, maka pihaknya akan menjajaki kemungkinan ke Presiden Bio juga berkunjung ke Indonesia pada waktu tersebut," kata Didik.
Simak juga video saat 'Peranan Milenial dalam Ekonomi Digital Indonesia':
(eva/mae)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini