Dalam siaran pes yang diterima detikcom, Jumat (14/12/2018), KBRI Oslo menyatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian Roadshow yang digelar KBRI Oslo di penghujung tahun 2018. Sebelumnya KBRI Oslo juga telah menyelenggarakan kegiatan serupa di Oslo, Norwegia (11/13), bekerja sama dengan Konfederasi Bisnis Norwegia (Næringslivets Hovedorganisasjon/NHO), dan mendulang anemo yang besar dari pebisnis Norwegia.
Wamenlu Islandia (Permanent Secretary of the Ministry of Foreign Affairs of the Rep. of Iceland), Mr. Sturla Sihurjonsson, menyoroti kenaikan volume perdagangan bilateral RI-Islandia yang relatif konstan di tahun-tahun terakhir, dan diharapkan semakin meningkat dengan rampungnya perundingan Indonesia-EFTA Comprehensive Economic Agreement (IE-CEPA) yang akan segera ditandatangani dalam waktu dekat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara KUAI KBRI Oslo yang membacakan sambutan tertulis Dubes RI Oslo, Todung Mulya Lubis, menyampaikan kembali potensi demografi, kekayaan sumber daya alam yang berlimpah di Indonesia, serta berbagai kemajuan pembangunan dan sektor industri yang sangat signifikan, termasuk terobosan dalam mewujudkan iklim investasi yang atraktif dan ease for doing business di Indonesia. KUAI Nilton mengundang investor Islandia untuk meningkatkan investasinya di Indonesia, dan mendorong engagement yang lebih besar dari importir produk-produk RI di Islandia dengan mitra bisnisnya (eksportir) di Indonesia, khususnya dengan ditandatanganinya IE-CEPA yang akan bermanfaat bagi seluruh negara pihak.
Seminar menghadirkan 3 (tiga) Narasumber, yakni (i) Dr. Raden Pardede, Penasehat Senior Menko Perekonomian RI, yang meng-highlight kondisi makro ekonomi RI terkini; (ii) Atase Perdagangan pada PTRI Jenewa, Franciska Simanjuntak, yang mendorong peningkatan volume ekspor produk-produk RI ke Islandia; dan (iii) Pejabat EU-Indonesia Business Network, Sri Kumala Chandra, yang memaparkan besarnya potensi investasi di Indonesia dan mengundang investor Islandia untuk meningkatkan jumlah investasinya di Indonesia.
Pada sesi diskusi dibahas erkait berbagai kendala yang seringkali ditemui pebisnis Islandia, seperti isu double taxation, sektor/proyek prioritas di tanah air yang terbuka dan cocok untuk investasi dari Islandia, serta bagaimana memanfaatkan secara optimal IE-CEPA bagi perekonomian Indonesia dan negara-negara EFTA.
Pebisnis Islandia yang hadir menyambut antusias informasi-informasi terkini yang baru mereka ketahui dari pembahasan selama seminar berlangsung, dan bertekad untuk terus mendorong laju investasi, khususnya bidang Geothermal Islandia di Indonesia yang sama-sama menguntungkan bagi kedua pihak, serta meningkatkan volume ekspor produk-produk RI yang dibutuhkan Islandia.
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini