"Sampai hari ini tercatat ada 700 kepala keluarga yang rumahnya terendam atau lebih. Seluruh yang terendam itu berada di 4 kelurahan di Musi Banyuasin," kata Kepala BPBD Musi Banyuasin, Hariyadi kepada detikcom, Rabu (19/12/2018).
Luapan Sungai Menang setelah diguyur hujan deras dari awal Desember disebut sebagai penyebabnya. Beruntung banjir akibat luapan Sungai Menang pun cepat surut meskipun kembali diguyur hujan saat malam harinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: SDN Terendam Lumpur, Siswa Ujian di Halaman |
Untuk dua kelurahan yang di Kecamatan Sanga Desa sendiri, Hariyadi menyebut beberapa sekolah sempat diliburkan. Hal ini untuk mengantisipasi adanya korban akibat luapan Sungai Menang saat hujan deras.
Meskipun rumah terendam banjir, warga diketahui masih tetap bertahan di rumah masing-masing. Namun ada pula warga yang sudah mengungsi ke tempat sanak famili demi alasan keamanan.
"Sekarang warga banyak mengungsi di tempat famili. Tapi sembako dan obat-obatan sudah kami kirim, petugas dari Dinas Kesehatan dan BPBD Muba juga siaga 24 jam di lokasi, termasuk sama peralatan lengkap," tegasnya.
Untuk Kecamatan Sanga Desa dan Babat Supat, Hariyadi menyebut dua wilayah itu memang sering menjadi langanan banjir. Terutama saat hujan deras dan sungai di sekitar meluap.
"Kalau ini sudah terjadi secara rutin tiap tahun. Untuk warga Sanga Desa sendiri, hujan mereka pasti terkena banjir, kalau kemarau kebakaran hutan, bahkan saat semi kena angin puting beliung. Jadi ya daerahnya selalu kami pantau," katanya.
Dikonfirmasi terpisah, Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin menghimbau kepada warga yang terkena banjir supaya tidak memaksakan diri tinggal di rumah. Dodi khawatir banjir akan datang saat warga sedang beraktifitas.
"Rumah yang terkena banjir tinggalkan, nanti kebutuhan akan dibantu Pemkab Muba. Warga saya sudah minta untuk mengungsi dan tidak memaksakan diri untuk bertahan dirumah," katanya. (ras/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini