"Ibu Ani dan para kader menangis karena kaget di zaman seperti ini kok masih ada tindakan brutal. Eman-eman dengan perjuangan reformasi," kata Andi, yang merupakan Wasekjen Partai Demokrat, dalam keterangannya, Minggu (16/12/2018).
Andi kembali menceritakan soal pemeriksaan pelaku perusak baliho SBY di Pekanbaru. Si pelaku, kata Andi, disuruh seseorang yang punya kedekatan dengan PDIP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasto sebelumnya mengatakan bahwa tudingan perusak baliho SBY disuruh PDIP membuat kader partai berlambang banteng moncong putih itu tersinggung. Tuduhan itu sebelumnya memang disampaikan Andi.
Menanggapi Andi, Hasto meminta kasus perusakan baliho SBY di Pekanbaru difokuskan saja di ranah hukum. Pemimpin, kata Hasto, tak perlu sedikit-sedikit menangis. Menurut Andi, tangisan Demokrat pecah karena di era demokrasi seperti ini masih ada barbarisme.
Meski demikian, Andi tak yakin PDIP adalah dalang di balik perusakan baliho SBY.
"Itu yang membuat kami menangis. Tidak tune in dengan perkembangan zaman. Barbarisme di tengah demokrasi. Kita sungguh nggak percaya kalau PDIP yang melakukan ini karena hubungan Demokrat sangat baik selama ini," pungkas Andi. (gbr/tor)











































