MPR Ingatkan Bahayanya Proxy War

MPR Ingatkan Bahayanya Proxy War

Muhammad Idris - detikNews
Senin, 03 Des 2018 17:37 WIB
Foto: MPR
Jakarta - Wakil Ketua MPR Mahyudin mengakui revolusi mental belum berjalan dengan maksimal. Hal ini bisa dilihat dari mental kita yang mudah diadu domba oleh ujaran kebencian serta hoax.

"Mental-mental itu harus diubah dengan mental produktif," kata Mahyudin dalam pengantar Sosialisasi Empat Pilar MPR kepada warga Kelurahan Muara Rapak, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (3/12/2018).

Sosialisasi ini merupakan kerja sama MPR dengan Forum Masyarakat Peduli Lingkungan (FMPLB) Kota Balikpapan. Mahyudin mengingatkan sasaran revolusi mental adalah perubahan menjadi mental-mental produktif, bukan mental malas, mudah diadu domba, serta menyebar hoax dan ujaran kebencian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu kekhawatiran Mahyudin adalah mental generasi muda yang mudah dirusak narkoba. Untuk merusak sebuah bangsa, kata Mahyudin, tidak perlu serangan militer.


"Cukup dengan cara merusak generasi muda. Kalau generasi muda rusak, hancurnya sebuah bangsa hanya menunggu waktu," ujarnya.

Bukan hanya dengan narkoba, mental generasi muda juga dirusak dengan budaya asing melalui teknologi, seperti game online. Konten game online yang berisi kekerasan, bahkan pornografi, kata dia, tidak sesuai dengan nilai luhur bangsa.

"Itulah perang asimetris atau perang proxy war. Perang yang diwakili. Perang modern ini bukan hanya perang dengan senjata, termasuk perang ideologi, perang dagang. Semua ingin dirusak oleh bangsa asing," jelasnya.

Untuk itu, lanjut Mahyudin, MPR turun ke bawah sampai ke kelurahan mensosialisasi Empat Pilar MPR. "Empat Pilar MPR inilah yang menjadi alat pemersatu bangsa untuk membentengi dari proxy war itu," ujarnya.

(idr/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads