Pemkot Jakarta Utara Mulai Tanam Eceng Gondok di Kali Penghubung

Pemkot Jakarta Utara Mulai Tanam Eceng Gondok di Kali Penghubung

Eva Safitri - detikNews
Senin, 03 Des 2018 17:23 WIB
Foto: Kasatpel UPK Badan Air Jakarta Utara, Lambas Sigalingging meyebut kali penghubung di wilayah Sunter sudah ditanam eceng gondok (Eva Safitri/detikcom)ok
Jakarta - Pemerintah Kota Jakarta Utara menguji coba penanaman eceng gondok di kali penghubung wilayah Sunter, Jakarta Utara. Uji coba dilakukan demi memastikan manfaat eceng gondok dalam mengatasi kali yang kotor dan bau.

"Persoalan salah satu sungai di Jakarta kan tidak jernih dan banyak partikel, nah sekarang kita uji coba dulu di kali penghubung Bisma, Sunter, Tanjung Priok," ujar Kasatpel UPK Badan Air Jakarta Utara, Lambas Sigalingging di lokasi, Senin (3/12/2018).


Lambas sebelumnya berencana akan melakukan penanaman eceng gondok di Kali Sentiong termasuk Kali Item. Namun, dirinya harus menguji coba terlebih dahulu untuk mengetahui pemanfaatan eceng gondok terhadap kali yang kotor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rencana kita menanam eceng gondok ini karena kita ada literatur, penelitian yang menyatakan bahwa eceng gondok ini adalah salah satu tanaman yang mempunyai fungsi sangat bagus untuk menyerap partikel air atau juga untuk menjernihkan air," ucapnya


Pemilihan kali penghubung, Sunter ini sebagai uji coba karena karakteristiknya disebut sama dengan Kali Sentiong. Lalu juga, kali penghubung memiliki ukuran yang pendek sehingga tidak memakan waktu lama dalam proses uji coba dan dapat segera mengetahui hasilnya.

"Iya sama, tidak ada bedanya dengan Kali Sentiong. Ini kan panjangnya cuma 700 meter. Kita coba dulu kita di kali yang pendek ini sehingga lebih efektif hasilnya," tutur Lambas.

Pemkot Jakarta Utara Mulai Tanam Eceng Gondok di Kali PenghubungFoto: Kasatpel UPK Badan Air Jakarta Utara, Lambas Sigalingging meyebut kali penghubung di wilayah Sunter sudah ditanam eceng gondok (Eva Safitri/detikcom)ok

Di kali penghubung ini petugas UPK Badan Air menanam eceng gondok di dalam kolom berukuran panjang 50 meter yang sudah dibatasi dengan pelampung oranye. Ada dua kolom untuk uji coba dengan diberi jarak 300 meter.

Kemudian bibit eceng gondok diambil dari Kali Penjaringan dan Cilincing dengan ukuran sekitar 20 cm. Setelah itu sampel air akan diambil secara periodik setiap 3 bulan sekali.

"Nah nanti secara periodik akan kita minta diuji lab bagaimana perkembangan air ini nantinya. Kita harapkan selama tiga bulan sekali itu akan diujikan. Nanti bisa kita lihat perbedaan sampel yang sebelum dengan setelah penanaman eceng gondok," tutur Lambas.


Sebelumnya usulan ini muncul dari pengalaman di waduk Pegangsaan Dua. Eceng gondok membawa perubahan terhadap warna air.

"Jadi ternyata akar eceng gondok ini sangat kuat mengangkat partikel (polutan) itu. Itu fakta kita lihat. Nah, mungkin kalau ini kita pelihara di sana (Kali Sentiong), bisa kayak begini, dia nyerap. Kan Kali Sentiong terkenal item, ya," jelas Lambas ketika dihubungi, Kamis (29/11). (eva/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads