Bahagianya Pasutri di Palembang Ini Saat Rumah Reyotnya Dibedah

Palembang - Raut bahagia terlihat mulai menyelimuti wajah pasangan suami istri (pasutri) Sumiyadi (53) dan Nurhasanah (46). Setelah mendapat bantuan, rumah reyot mereka kini mulai dibangun.

Sumiyadi dan Nurhasanah sendiri adalah pasutri yang sebelumnya tinggal di rumah tak layak huni. Rumah tua berukuran 4x6 meter miliknya itu nyaris roboh dan tetap ditinggali bersama seorang putrinya.

"Kemarin sekitar pukul 06.30 WIB rumah saya dibongkar. Yang bongkar dari pihak masyarakat dan pejabat di kelurahan ini," terang Sumiyadi saat ditemui detikcom, Senin (3/12/2018).

Baca juga: Rumah Reyot Sumiyadi di Palembang Dibongkar Besok

Setelah dibongkar, masyarakat mulai ramai-ramai membangun pondasi rumah tepat di sebelah rumah reyotnya. Pondasi itu kembali dilanjutkan pembangunannya hari ini.

"Hari ini mulai dilanjutkan pembangunan setelah sempat heboh diberitakan sama media. Sejauh ini bantuan dari beberapa donatur, kalau tenaga kerja katanya dari Dinas Sosial Provinsi," imbuh Sumiyadi.

Bantuan yang diterima, terlihat berbagai macam, mulai dari batu bata, pasir, koral dan semen. Ada pula bantuan sembako, pakaian dan uang tunai.

"Uang tunai dan sembako juga ada, tapi semua adik ipar saya yang handle. Saya nggak tahu dari mana saja, taapi banyak. Untuk pekerja ada 5 orang, kerjanya dari pagi sampai sore," imbuh Sumiyadi lagi.

Baca juga: Nyaris Roboh, Ini Cerita Janji Manis Bedah Rumah Sumiyadi

Rumah itu, ditargetkan 3 minggu selesai. Namun bisa lebih cepat pengerjaan atau minimal 10 hari kerja hingga rumah bisa ditempati keluarga Sumiyadi.

Rumah dibangun peramanen berukuran 7x6 meter dengan satu kamar tidur dan ruang tamu. Pembangunan in telah sesuai dengan yang diinginkan keluarga Sumiyadi sejak awal.

"Dibangun sesuai keinginan, sesuai juga sama pondasi yang sudah saya bangun. Semua ditanggung sama donatur, tetapi ada dari pemerintah setelah kemarin ibu gubernur datang," katanya.

Foto: Rumah reyot dibongkar (raja/detikcom)

Hingga berita ini diturunkan, beberapa bantuan terlihat masih berdatangan ke rumah Sumiyadi yang ada di Kelurahan Sei Selincah, Jalan Utama Palembang. Bahkan terlihat 5 pekerja sudah mulai memasang batu bata setinggi 1 meter.

Sementara untuk rumah reyot Sumiyadi yang sudah berusia 50 an tahun terlihat sudah dibongkar dan rata dengan tanah. Papan yang masih bisa digunakan telah disusun rapi untuk digunakan kembali. (ras/asp)