"Nauzubillah min zalik, Bang. Janganlah memproduksi hoax dengan cara-cara politikus sontoloyo gini. Ini Abang melecehkan umat," kata anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra, Andre Rosiade, kepada wartawan, Sabtu (1/12/2018).
Andre mengatakan Kapitra telah melecehkan umat. Sebab, menurut dia, massa Reuni 212 datang dengan penuh semangat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Andre mengaku bingung dengan logika berpikir Kapitra. Ia menuturkan, sang Ketum, Prabowo Subianto, bahkan menggalang dana lewat masyarakat untuk berjuang di Pilpres 2019.
"Gimana cara kita mau ngasih uang Rp 100 ribu ya, Pak Prabowo saja secara terbuka minta bantuan masyarakat. Mulai dari Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10 ribu, bahkan ada tukang ojek yang nyumbang. Lha, tiba-tiba kita bisa bagi-bagi uang Rp 100 ribu, gimana?" ujar Andre.
Kapitra Ampera mengaku menerima informasi adanya mobilisasi massa reuni 212 dilakukan partai politik. Bahkan peserta reuni 212 tersebut diberi uang Rp 100 ribu dari partai politik. PA 212 mengatakan pernyataan itu fitnah.
"Mohon konfirmasi, Pak Yusuf, informasi saya dapat mobilisasi di daerah digerakkan oleh partai politik dengan memberi uang Rp 100 ribu ke peserta. Ini informasi tapi nggak tahu pastinya butuh kejelasan, ini ada dokumen, ada namanya, nomor telepon, dan ini ada Gerindra dan PKS," ujar Kapitera dalam diskusi bertajuk 'Seberapa Greget Reuni 212' di d'Consulate Resto, Wahid Hasyim, Jakarta, hari ini.
Ketum PA 212 Slamet Maarif yang hadir di acara tersebut telah membantah pernyataan Kapitera. Menurut Slamet, pernyataan Kapitera itu merupakan fitnah.
"Tidak ada (pemberian uang), itu fitnah," ucap Slamet.
Saksikan juga video ' Yusuf Martak: Demi Allah Tak Ada Agenda Politik di Reuni 212 ':
(tsa/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini