Panitia Reuni 212 Bantah Isu Peserta Diberi Uang Parpol: Fitnah!

Panitia Reuni 212 Bantah Isu Peserta Diberi Uang Parpol: Fitnah!

Faiq Hidayat - detikNews
Sabtu, 01 Des 2018 12:23 WIB
Ketua Forum Alumni 212 Kapitera Ampera, Ketua GNPF Ulama Yusuf Martak, dan Ketum PA 212 Slamet Maarif dalam diskusi. (Faiq/detikcom)
Jakarta - Ketua Forum Alumni 212 Kapitera Ampera mengaku menerima informasi adanya mobilisasi massa reuni 212 dilakukan partai politik. Bahkan peserta reuni 212 tersebut diberi uang Rp 100 ribu dari partai politik. PA 212 mengatakan pernyataan itu fitnah.

Kapitra menyampaikan itu saat diskusi bertajuk 'Seberapa Greget Reuni 212' di d'Consulate Resto, Wahid Hasyim, Jakarta, Sabtu (1/12/2018). Panitia Gabungan Reuni 212 yang juga Ketua GNPF Ulama, Yusuf Martak, dan Ketum PA 212 Slamet Maarif juga hadir sebagai pembicara.

"Mohon konfirmasi, Pak Yusuf, informasi saya dapat mobilisasi di daerah digerakkan oleh partai politik dengan memberi uang Rp 100 ribu ke peserta. Ini informasi tapi nggak tahu pastinya butuh kejelasan, ini ada dokumen, ada namanya, nomor telepon, dan ini ada Gerindra dan PKS," ujar Kapitera dalam diskusi itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Ketum PA 212 Slamet Ma'arif langsung membantah pernyataan Kapitera tersebut. Menurut Slamet, pernyataan Kapitera itu merupakan fitnah.

"Tidak ada (pemberian uang), itu fitnah," ucap Slamet.

Kemudian, Kapitera ingin informasi tersebut harus dijelaskan panitia Reuni 212. Dia mengatakan informasi itu perlu tabayyun.

"Saya jelaskan ini biar dijawab ada hidden agenda politik atau tidak. Makanya tabbayun," kata Kapitera.


Lebih lanjut, dia menuding adanya kepentingan politik acara Reuni 212 di Monas, Minggu (2/12) besok. Sebab, katanya, panitia Reuni 212 merupakan timses Prabowo-Sandiaga Uno.

"PA 212 masuk timses Prabowo-Sandi sehingga sudah terkaveling sendiri bahwa ini 212 milik pasangan calon presiden 02, ini harus dijelaskan," ujar Kapitera. (fai/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads