Raja Juli: Fanani Kalah Jadi Hukuman buat Dahnil di Muktamar!

Raja Juli: Fanani Kalah Jadi Hukuman buat Dahnil di Muktamar!

Ahmad Toriq - detikNews
Kamis, 29 Nov 2018 11:05 WIB
Raja Juli Antoni (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Muktamar Pemuda Muhammadiyah sudah memilih ketum baru. Eks Ketum Ikatan Pelajar Muhammadiyah yang juga mantan Ketua PP Pemuda Muhammadiyah, Raja Juli Antoni, menilai hasil muktamar merupakan hukuman bagi eks Ketum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak.

"Sunanto (Cak Nanto) terpilih menjadi Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah. Sebagai alumni, saya ucapkan selamat kepada Cak Nanto, semoga amanah," kata Toni kepada wartawan, Kamis (29/11/2018).


Kemenangan Cak Nanto, kata Toni, menjelaskan dua hal. Pertama, kemenangan 'kubu kultural' di Muhammadiyah yang selama ini berusaha menjaga Muhammadiyah tetap berdiri pada khitahnya sebagai gerakan dakwah yang menjaga jarak dengan partai politik dan para kandidat yang bertarung di arena politik. Pernyataan Cak Nanto setelah terpilih, dia melanjutkan, menunjukkan bahwa ia seperti halnya Haedar Nashir, Ketum PP Muhammadiyah, yang menjaga Muhammadiyah dari intervensi kepentingan politik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kedua, calon yang diusung Dahnil, Ahmad Fanani, tidak mendapat suara signifikan dalam pemilihan kemarin. Ini adalah hukuman bagi Dahnil Simanjuntak yang mengendarai Pemuda Muhammadiyah secara ugal-ugalan, menyeret-nyeret Pemuda Muhammadiyah ke lingkaran politik praktis untuk kepentingan personal dirinya," ujar Sekjen PSI ini.


Kemenangan Cak Nanto diumumkan pada Rabu (28/11) pukul 23.47 WIB. Dia memperoleh 590 suara, mengungguli Ahmad Fanani dengan 266 suara, Ahmad Labib 292 suara, Andi Fajar Asti 0 suara, Faisal 2 suara, dan Muhammad Sukron 2 suara.



Saksikan juga video 'Dahnil Diperiksa Soal Dana Kemah, Kapolda: Kita Klarifikasi':

[Gambas:Video 20detik]

(tor/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads