Yadi (34) mengaku senang-senang saja dengan pekerjaannya. Pria yang sudah bekerja sebagai ABK KM Kargo 08 sejak tahun 2015 ini menceritakan sedikit kisahnya kepada detikcom, Sabtu (17/11/2018).
![]() |
"Namanya satu lingkungan kerja ya pasti ada bercandanya. Kekeluargaannya cukup erat. Dibawa senang saja," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal senada dituturkan oleh Syamsudin (35), sang kapten kapal. "Kita di sini (para kru kapal) bersama dengan petugas-petugas yang di pulau sudah seperti saudara saja. Sudah kenal bertahun-tahun, kalau ada apa-apa pasti dibantu. Kita mau ngopi atau ngeteh misalnya, itu pasti langsung disediakan, makan juga kalau misalnya belum, suka disediakan," ujarnya.
Hal itu memang terlihat saat detikcom ikut serta meliput kegiatan mereka membersihkan sampah-sampah di Pulau Cipir, Pulau Onrust, dan Pulau Kelor pada Sabtu (24/11/2018). Sepanjang perjalanan, terutama saat berangkat, para petugas kebersihan ini tampak akrab dan mudah melemparkan candaan. Saat waktu makan dan istirahat pun mereka lakukan bersama-sama.
![]() |
Rasa akrab di lingkungan kerja tak hanya sesama kru kapal, namun juga dengan petugas kebersihan yang bertugas di kapal-kapal lainnya. Sebab jika mereka sedang tidak melaut, mereka akan membantu kapal lain yang sedang membongkar muatan sampah untuk dipindahkan ke dalam truk yang akan membawa sampah-sampah tersebut ke Bantar Gebang, Bekasi.
Jika ada duka dalam pekerjaan ini, biasanya terkait masalah cuaca dan waktu-waktu saat volume sampah laut sedang meningkat. "Kalau sering hujan begini, kendalanya untuk aktivitas kerja terpaksa kita hentikan dulu. Kalau sedang bersandar di pulau, cuaca nggak memungkinkan, ya terpaksa kita nginap," kata Yadi.
Badai mereka hadapi demi kebersihan pulau-pulau. Sampah tak boleh menumpuk, menggunung, apalagi sampai tumpah ke lautan. Bila badai datang saat mereka di pulau, maka mereka menginap. Lalu bagaimana bila badai menerjang saat mereka di tengah laut?
![]() |
"Tapi kalau cuaca buruk dan kita sedang di tengah (laut), ya dipaksakan untuk jalan ke dermaga," ujar Yadi.
Abdul Hadi (31), yang bertugas sebagai kepala kamar mesin, menyebut periode musim barat, saat hujan sering turun sebagai volume sampah meningkat. "Sampah-sampah dari muara sungai menuju laut jadi lebih banyak dari biasanya," pungkasnya. (dnu/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini