Rekonstruksi Pembunuhan Satu Keluarga di Garut Jadi Tontonan Warga

ADVERTISEMENT

Rekonstruksi Pembunuhan Satu Keluarga di Garut Jadi Tontonan Warga

Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews
Kamis, 22 Nov 2018 20:42 WIB
Foto: Kanavino/detikcom
Jakarta - Tim Subdit Polda Metro Jaya melanjutkan rekonstruksi pembunuhan satu keluarga di Terminal Guntur, Garut, Jawa Barat. Rekonstruksi tersebut menjadi tontonan warga setempat.

Berdasarkan pantauan detikcom di lokasi, Kamis (22/11/2018), tersangka Haris Simamora (HS) memeragakan dua adegan di terminal tersebut. Adegan pertama adalah saat tersangka turun dari bus yang mengantarkannya dari Terminal Cikarang.

"Adegan ke-56. Jam 12.00 WIB tersangka HS tiba di Terminal Garut," kata Kanit V Subdit Resmob Polda Metro Jaya Kompol Ridwan Soplanit saat memimpin rekonstruksi.

Adegan selanjutnya, tersangka memeragakan saat hendak menaiki ojek online yang mengantarkannya ke Gunung Guntur. Pemeran tukang ojek digantikan warga setempat.



Kegiatan rekonstruksi ini juga dikerumuni warga sekitar. Mereka mengabadikan seluruh proses rekonstruksi tersebut.

Selepas dari Terminal Gunutur, Haris rencananya akan dibawa ke kaki Gunung Guntur. Di lokasi tersebut, Haris ditangkap tim gabungan Polda Metro Jaya.

Rekonstruksi Pembunuhan Satu Keluarga di Garut Jadi Tontonan WargaFoto: Kanavino/detikcom


Rekonstruksi di Garut ini merupakan kelanjutan dari proses rekonstruksi yang sebelumnya dilakukan di sejumlah titik, dari lokasi pembunuhan di Jalan Bojong Nangka, Bekasi, hingga pembuangan linggis di Kalimalang. Polisi sebelumnya menyebut ada 62 adegan yang akan diperagakan tersangka, tapi dalam pelaksanaannya hanya 55 adegan.

"Jadi dengan berakhirnya adegan terakhir tadi pembuangan linggis agenda rekonstruksi selesai untuk hari ini. Yang dilakukan dari siang dari pukul 11 sampai 7 malam. Jumlah total keseluruhan ada 55 adegan. Itu untuk hari pertama," kata Kanit I Subdit Resmob Kompol Malvino, Rabu (21/11).

Rekonstruksi sebelumnya dilakukan tersangka Haris mulai dari masuk ke rumah korban. Dia kemudian berbincang dengan korban Daperum dan Maya Ambarita, yang sedang menonton televisi.


Haris lalu mendengar kalimat yang tak menyenangkan terlontar dari mulut Daperum. Dia kemudian merencanakan pembunuhan dengan menggunakan linggis yang tersimpan di dapur rumah.

Haris memukul Daperum dan Maya dengan linggis hingga tewas. Sedangkan kedua anak korban, Sarah dan Arya, tewas karena dicekik. Setelah itu, Haris membawa uang dan ponsel milik korban serta membawa mobil yang terparkir di depan rumah korban. Dia pergi menuju kontrakan temannya di Cikarang, Bekasi.

Saat di perjalanan, dia membuang linggis ke Kalimalang. Haris kembali melanjutkan perjalanannya ke kontrakan temannya untuk mandi. Dari kosan temannya, Haris pergi ke klinik karena tangannya luka akibat terkena linggis saat membunuh korban. Kepada dokter, Haris mengaku jatuh dari motor.

Dia kembali ke kontrakan temannya bernama Dimas untuk mengambil uang buat membayar ke klinik. Selepas dari itu, dia kemudian mencari rumah kos untuk menyimpan mobil. Kepada pemilik kos, Haris membayar Rp 400 ribu dan segera melunasi sisanya. Haris langsung pergi ke Terminal Cikarang untuk melarikan diri ke Garut. (knv/idn)


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT