Penjelasan BMKG Soal Mamasa Sulbar yang Sering Diguncang Gempa

Penjelasan BMKG Soal Mamasa Sulbar yang Sering Diguncang Gempa

Ardy Febriardi - detikNews
Rabu, 21 Nov 2018 10:42 WIB
Tim BMKG sedang meneliti tanah di Mamasa. (Ardy/detik)
Jakarta - Gempa bumi terus mengguncang Mamasa, Sulbar, beberapa hari belakangan ini. BMKG menilai gempa di Mamasa memang akan sering terjadi karena sedang terjadi gempa swarm di daerah tersebut.

"Jadi, di Mamasa ini sedang terjadi gempa bumi swarm. Frekuensinya sering, tetapi kekuatannya kecil. Sejauh kapan gempa bumi ini akan terjadi, belum dapat dipastikan. Namun, jika berkaca pada daerah lain yang pernah dilanda gempa bumi swarm, durasinya memang lama. Berdasarkan laporan, terjadi sampai dua bulan, tetapi tentu kondisi setiap daerah berbeda-beda," ucap salah seorang anggota tim BMKG Pusat, Abdul Rosyid, saat diwawancaria wartawan, Rabu (21/11/2018).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, meski frekuensi terjadinya gempa sangat tinggi, hal tersebut tidak berpotensi memicu terjadinya likuifaksi. Dia juga meminta warga tetap waspada.

"Untuk potensi likuifaksi bisa dijawab dari hasil penelitian kami, di mana tanah di Mamasa didominasi tanah padat sehingga risiko terjadinya likuifaksi sangat kecil," kata Abdul Rosyid.



Sebelumnya, tim dari BMKG Pusat juga telah melakukan penelitian pada sedikitnya 17 lokasi yang menjadi pusat terjadinya gempa di Mamasa, seperti di Desa Kariango dan Lambanan. Dalam kesempatan tersebut, tim juga menggali tanah dengan kedalaman beberapa meter untuk melihat dan mengambil sampel tanah di Mamasa.

Gempa tektonik kembali mengguncang Mamasa pada Rabu (21/11) siang ini, pukul 10:02 Wita, dengan Magnitudo 3.4. Gempa berada pada kedalaman 10 kilometer, dengan pusat gempa 3 kilometer sebelah timur laut Mamasa. (rvk/asp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads