Ke Jepang, Ganjar Ingin WNI RI Kembali ke Tanah Air

Ke Jepang, Ganjar Ingin WNI RI Kembali ke Tanah Air

Tia Reisha - detikNews
Sabtu, 10 Nov 2018 19:51 WIB
Foto: pemprov jateng
Jakarta - Dalam lawatannya ke Jepang, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bertemu dengan perkumpulan WNI di Kota Toyota. Salah satu yang menarik perhatian Ganjar adalah seorang guru honorer yang saat ini tengah menyelesaikan studinya di Jepang.

Pertemuan di Toyota Industrial & Cultural Center pada Sabtu (10/11) itu diikuti ratusan WNI dengan beragam profesi di Jepang, khususnya pekerja dan pelajar di Kota Toyota. Perbincangan berlangsung santai dan hangat. Setelah mendengar curhatan beberapa pekerja, Ganjar tergelitik dengan lelaki yang mengajak istri dan dua anak.

"Namanya Mas Irwan, guru honorer di SMAN 1 Ambarawa ngajar bahasa Jepang," ungkap Ganjar dalam keterangan tertulis, Sabtu (10/11/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Kepada Ganjar, Irwan mengaku selalu bermimpi untuk memperdalam Bahasa Jepang di tanah asalnya. "Dia honorer. Mimpinya adalah datang ke Jepang dan meraih beasiswa dan telah tercapai," sambung Ganjar.

Namun, lanjutnya, ada hal yang masih mengganjal di hati Irwan, yaitu apakah nanti setelah ia menyelesaikan studinya di Jepang masih tetap bisa menjadi guru? Mendengar hal itu, Ganjar langsung memastikan bahwa jabatannya sebagai guru Bahasa Jepang akan tetap ia miliki.

"Saya undang dia untuk pulang ke Jawa Tengah. Kalau sudah lulus lapor saya. Pertanyaannya simple, 'Pak, apakah kalau pulang saya masih bisa mengajar?'. Saya pastikan jawab iya, nanti ngajar di SMK Jateng," tegas Ganjar.



SMK yang disebut Ganjar itu merupakan sekolah unggulan yang dikelola langsung oleh Pemprov Jateng. Dibuka sejak Juni 2014, sekolah itu dikhususkan untuk siswa berprestasi dari kalangan tidak mampu secara perekonomian. Bahkan beberapa kali siswanya memuncaki Ujian Nasional se-Jateng.

Selain prestasi yang bagus, siswa di sekolah ini juga selalu menjadi rebutan sejumlah perusahaan. Bukan para siswa yang mencari pekerjaan, tapi justru pimpinan perusahaan-perusahaan besar di Jateng yang berebut tenaga kerja berkualitas.

"Nanti ngajar di SMK Jateng ngajar Bahasa Jepang. Agar nanti lulusan SMK Jateng bisa ke sini," lanjut Ganjar.

Karena itu, Ganjar menegaskan agar Irwan tidak gundah terlebih ia di Jepang memboyong keluarganya. Kepada hadirin, sambil berseloroh Ganjar memperkenalkan istri dan anak-anak Irwan.

"Dia di sini bawa anak-anaknya, yang pertama namanya Kenjiro, yang kedua Kentaro. Nah kalau ibunya namanya Kitaro. Jadi, waduh luar biasa. Ternyata dengan prestasi yang luar biasa bisa sampai ke Jepang. Sukses ya mas," ucapnya.

Selain Irwan, beberapa pemagang dan pelajar juga hadir dan berbagi pengalamannya sejak berjuang mengikuti seleksi hingga menjalani kehidupan di Jepang.

Salah satunya adalah Zainal Arifin (23) yang telah dua tahun tinggal di tanah sakura. Ia merupakan warga dari Karangawen, Kabupaten Demak. Kepada Ganjar, Arifin mengatakan harus mengikuti seleksi tujuh kali hingga akhirnya lolos magang di Jepang.

"Alhamdulillah sekarang bisa menerima penghasilan sebulan Β₯ 140 ribu atau sekitar Rp 19 juta per bulan," ujar Zainal.

Ia ternyata ingin membuka bengkel motor dan mobil kelak setelah menyelesaikan magangnya. Saat ini, ia magang di Pabrik Meiwa Kougyou membuat mesin produksi di Provinsi Aichiken.

Ada juga Nur Faizah yang merupakan warga Kabupaten Tegal yang telah satu tahun magang di Jepang. Berbeda dengan rekannya yang ingin buka bengkel, usai menyelesaikan program magangnya pada 2021 kelak, Nur ingin mendirikan panti lansia.

"Tapi masih bingung merealisasikannya. Saya seneng bisa bertemu Pak Ganjar dan bisa ngomong langsung mengungkapkan impian saya itu. Semoga bapak men-support semangat buat kami," ungkap Nur. (mul/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads