TKN: Yusril Masuk Bisa Jadi Politis, tapi Pandangannya Dibutuhkan

TKN: Yusril Masuk Bisa Jadi Politis, tapi Pandangannya Dibutuhkan

Ray Jordan - detikNews
Rabu, 07 Nov 2018 08:47 WIB
Foto: Ari Saputra/detikcom
Jakarta - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin menyambut baik ditunjuknya Yusril Ihza Mahendra sebagai pengacara pasangan Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin di Pilpres 2019. Meski tak dipungkiri masuknya Yusril tak terlepas dari pertimbangan politik.

Juru bicara TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily, mengatakan kesediaan Yusril menjadi pengacara Jokowi-Ma'ruf Amin tentu dengan pertimbangan yang matang. Dia juga menilai ada kalkulasi politik yang dilakukan Yusril terhadap keputusannya itu.

"Tentu kami memandang bahwa kesediaan Pak Yusril untuk bergabung dan menjadi penasihat hukum Pak Jokowi-KH Ma'ruf Amin melalui pertimbangan yang matang, kemudian didasarkan pada kalkulasi politik dan juga mempertimbangkan banyak hal. Jadi menurut saya tidak semata-mata karena persoalan profesionalitas beliau. Lebih dari pada itu adalah bisa jadi juga ada pertimbangan politik," kata Ace saat berbincang dengan detikcom, Selasa (6/11/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Ace pun menegaskan TKN Jokowi-Ma'ruf Amin menyambut baik kesediaan Yusril menjadi pengacara Jokowi-Ma'ruf Amin. Namun Ace juga menegaskan harus diakui bergabungnya Yusril memberi kesan bahwa Jokowi-Ma'ruf Amin tidak hanya didukung kelompok Islam dari latar belakang Nahdlatul Ulama.

"Memang harus kita akui bahwa bergabunganya Pak Yusril setidaknya memberikan kesan simbolik bahwa Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf tidak saja didukung oleh kelompok Islam yang selama ini identik dengan nahdliyin, tapi juga dengan muslim yang berlatar belakang perkotaan, seperti yang ditunjukkan Pak Yusril," katanya.

"Memang dari politik beliau sebagai Ketum Partai Bulan Bintang. Bisa saja orang menilai kesediaan Pak Yusril dimaknai politik, karena memang saat ini suasananya politik," imbuhnya.


Namun Ace menegaskan Yusril akan membantu Jokowi sesuai dengan kapasitas dan bidangnya secara profesional. Dia yakin Yusril bergabung dengan Jokowi-Ma'ruf Amin karena ingin mewujudkan pilpres yang fair, kompetitif, dan sehat.

"Yang lebih mengedepankan program gagasan daripada saling serang, menyerang, apalagi tendensinya pada menyampaikan sesuatu yang tidak berdasar fakta. Pak Yusril akan menjadi penting memberikan pertimbangan hukum untuk kemudian dilakukan langkah ke depan," katanya.

"Pandangan Pak Yusril menjadi penting untuk didengarkan TKN. Itulah yang dimaksud Pak Jokowi, jadi profesionalitasnya Pak Yusril. Kita tahu proses hukum itu tentu saja bukan hanya menjelang pilpres, bisa saja setelah pilpres entah itu ada pihak yang tidak bisa menerima tentu diperlukan masukan dan pandangan dari Pak Yusril," katanya.


Sebelumnya, Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Jusuf Kalla (JK), mengatakan ada maksud politik dari masuknya Yusril Ihza Mahendra jadi pengacara Jokowi-Ma'ruf. Namun tujuan utama pemilihan Yusril adalah profesi Yusril sebagai advokat.

"Kalau pengacara kan profesi dan memang profesi daripada Yusril itu pengacara. Jadi di sini dia sebagai pengacara tentu bukan sebagai Ketua PBB yang diangkat menjadi pengacara," kata JK di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (6/11).

"Tapi (dia) yang dianggap pengacara karena itu, tentu ada aspek politiknya juga, tapi saya kira wajar saja kalau dia diangkat menjadi pengacara," lanjut JK.


Simak Juga 'Ternyata Ini Alasan Yusril Dipilih Jadi Pengacara Jokowi-Ma'ruf':

[Gambas:Video 20detik]


(jor/abw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads