Prabowo Janji Tak Perlu Impor Lagi, Timses: Untuk Sejahterakan Petani

Prabowo Janji Tak Perlu Impor Lagi, Timses: Untuk Sejahterakan Petani

Tsarina Maharani - detikNews
Senin, 05 Nov 2018 17:43 WIB
Foto: Lamhot Aritonang/detikcom
Jakarta - Timses Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menjelaskan makna 'janji tak impor lagi' yang dilontarkan sang capres. Koordinator juru bicara Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjutak, mengatakan Prabowo akan memastikan tidak ada lagi impor yang mengada-ada dan mengorbankan petani.

"Pak @prabowo ingin memastikan pemerintahan beliau nanti tidak membiarkan laku impor pangan dengan tujuan rente dengan melakukan kebohongan data supply komoditi seolah-olah kita mengalami kelangkaan (artificial scarcity) yang mengorbankan petani," kata Dahnil lewat akun Twitter @DahnilAnzar, Senin (5/11/2018).


Dahnil menyebut visi Prabowo ialah membuat sektor pertanian unggul sehingga bisa mencukupi pangan dalam negeri. Caranya, meninggikan kesejahteraan petani dan memodernisasi pertanian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Visi Pak @prabowo adalah fokus pada keunggulan komparatif Indonesia di sektor pertanian untuk memastikan kecukupan supply pangan dalam negeri. Meninggikan kesejahteraan petani dan melakukan modernisasi pertanian Indonesia. #StopImporPangan," kata Dahnil.


Prabowo, kata Dahnil, memahami bahwa impor dilakukan karena ada kelangkaan nyata di pasar. Namun, jika impor dengan tujuan mengeruk keuntungan semata, itu harus dihentikan.

"Pak @prabowo menyatakan impor komoditi dan produk dilakukan karena terjadi real scarcity (kelangkaan yang nyata) bisa dipahami. Namun, bila impor terus karena tujuan rente melalui artificial scarcity harus dihentikan dengan memperbaiki data dan kepemimpinan yang kuat," ujarnya.


Dahnil pun menegaskan, andai terpilih pada 2019, Prabowo-Sandi akan fokus pada program revitalisasi pertanian dan energi dalam 100 hari pertama memimpin. Tak hanya demi mengurangi impor, tapi juga demi memastikan hadirnya insentif pemerintah untuk sektor tersebut.

"Revitalisasi pertanian menuju kedaulatan pangan harus dimulai sejak awal pemerintahan, menjadi fokus 100 hari pertama pemerintahan @prabowo dan Bang @sandiuno untuk memastikan insentif disektor pertanian hadir melalui keberpihakan perbankan dan subsidi pemerintah disektor ini," tulis Dahnil mengakhiri cuitannya.


Sebelumnya, Prabowo mengatakan akan membuat Indonesia berdiri di atas kaki sendiri dan tidak perlu mengimpor apa pun andai terpilih pada Pilpres 2019.

Prabowo awalnya berbicara soal pentingnya perubahan dan tugasnya sebagai alat bangsa. Hal tersebut disampaikan Prabowo dalam acara di GOR Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (4/11).

"Sebagai alat, saya mengerti tugas saya menjalankan amanah dari rakyat. Tugas kami adalah sebenarnya sangat sederhana, dua tugas kami. Satu, menghilangkan kemiskinan dari bangsa Indonesia; dan kedua, menegakkan keadilan, keadilan untuk seluruh rakyat Indonesia," ungkap Prabowo.

Prabowo mengatakan dasar tugasnya yang kedua memiliki makna yang luas. Dia lalu berbicara soal nama koalisinya, Koalisi Indonesia Adil dan Makmur. Di sinilah Prabowo mulai berbicara soal impor.

"Saya bersaksi di sini, kalau insyaallah saya menerima amanat dari rakyat Indonesia, saya akan bikin Indonesia berdiri di atas kaki kita sendiri! Kita tidak perlu impor apa-apa. Saudara-saudara sekalian, kita harus dan kita mampu swasembada pangan! Mampu!" ungkap Prabowo.



Saksikan juga video 'Mentan: Kalau Mau Jadi Konglomerat, Jadilah Petani':

[Gambas:Video 20detik]


Prabowo Janji Tak Perlu Impor Lagi, Timses: untuk Sejahterakan Petani


(tsa/mae)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads