"Kalau memang di dalam pesawat kami tetap mendapat itu. Kami sedang telusuri informasi, kepastian siapa. Kalau dia ikut pesawat dan jadi korban pasti dapet, (santunan)," kata Managing Director Lion Air Group Daniel Putut Kuncoro, di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (4/11/2018).
Selain itu Lion Air juga akan menginvestigasi apakah ada pelanggaran atau tidak terkait kabar ada penumpang yang tidak terbang sesuai dengan kartu identitasnya. "Kami investigasi dulu, saya nggak bisa (bilang) melanggar atau nggaknya," ujar Daniel.
Lion Air Group menyiapkan asuransi kepada keluarga korban penumpang dengan total Rp 1,3 miliar per penumpang. Rinciannya uang untuk pemakaman Rp 25 juta, Rp 50 juta untuk bagasi per individu dan Rp 1,250 miliar per individu.
Sebelumnya, terkait kabar ini, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga akan melakukan penelusuran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kabar tersebut mengemuka dari pengakuan salah satu keluarga korban asal Bogor, Jawa Barat. Keluarga meyakini Arif Yustian adalah salah satu penumpang yang ada di dalam pesawat tersebut. Arif menggantikan salah seorang rekannya yang bernama Krisma Wijaya dalam pesawat tersebut.
Ditanya soal apakah ada potensi kelalaian mengenai tidak adanya nama Arif Yustian ini, Budi Karya belum bisa memastikan.
"Nanti kita klarifikasi," ujar Menhub. (yld/gbr)