"Untuk korban tetap kita mengevakuasi. Sudah 65 kantong jenazah kita serahkan ke tim DVI RS Polri. Kita tetap sinergi dan tetap semangat, tim-tim bekerja sama," kata Syaugi di posko evakuasi Lion Air di JICT 2 Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (1/11/2018).
Pencarian ini dilakukan tim SAR gabungan bekerja sama dengan TNI, Polri, KNKT, Bakamla, Kemenhub, dan Pertamina, termasuk masyarakat. Koordinasi pencarian berada di bawah komando Basarnas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mencari black box sebagian (CVR) dan kemudian evakuasi korban yang belum ditemukan. Kita all-out tetap 24 jam, kecuali penyelaman," sambung Syaugi.
Setelah ditemukannya FDR black box sekitar pukul 10.05 WIB, tim menurunkan ROV pada 500 meter di titik koordinat hilangnya Lion Air, yang jatuh pada Senin (29/10). Penyelam juga diturunkan ke lokasi.
"Mulai tadi sore, sistem penyelaman lebih efektif dan fokus dengan ROV, ditandai di mana barang-barang yang besar, penyelam diberikan beacon sehingga bisa diarahkan karena jarak pandang 3 meter," ujar Syaugi.
"Mudah-mudahan kegiatan ini dapat kita laksanakan lebih cepat, mudah-mudahan besok semua bisa terlihat dan terangkat," tutur Syaugi. (fdn/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini