Nyawa Suporter Persija Melayang, Setop Kekerasan di Sepakbola!

Nyawa Suporter Persija Melayang, Setop Kekerasan di Sepakbola!

Andhika Prasetia - detikNews
Selasa, 25 Sep 2018 10:15 WIB
Nyawa Suporter Persija Melayang, Setop Kekerasan di Sepakbola!
Suporter Persija, Haringga Sirla tewas akibat dikeroyok oknum Bobotoh. (Foto: Azizah-detik)
Bandung - Kemenangan Persib Bandung atas Persija Jakarta di Liga 1 menyisakan ironi. Nyawa suporter Persija Haringga Sirla (23) melayang akibat dikeroyok oknum Bobotoh. Seruan untuk menghentikan kekerasan di sepakbola disuarakan.

Pintu masuk Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GLBA) menjadi saksi bisu melayangnya nyawa Haringga di tangan oknum bobotoh jelang pertandingan antara Persib dengan Persija. Sebab musababnya, karena Haringga ketahuan ber-KTP Jakarta oleh oknum.


Ada 30 orang yang diduga sebagai pelaku pengeroyokan terhadap Haringga. Dari 30 orang, 8 orang ditetapkan jadi tersangka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketum PSSI Edy Rahmayadi angkat bicara soal tewasnya Haringga. Edy meminta seluruh suporter menghindari keributan.


"Orang senang berantem. Jangan berantem lagilah," kata Eddy saat dihubungi detikcom, Senin (24/9/2018).

Ini bukanlah kali pertama nyawa suporter melayang sia-sia. Kasus kekerasan yang berujung kematian di dunia sepakbola sudah beberapa kali terjadi.

Sebut saja Catur Juliantono (32) yang tewas terkena ledakan petasan usai menonton laga uji coba Indonesia melawan Fiji di Stadion Patriot Bekasi pada 2017 lalu. Kemudian ada juga suporter Persib bernama Ricko Andrean yang tewas karena dianggap sebagai suporter Persija pada Juli 2017.

Bahkan pada tahun 2017, Save Our Soccer pernah melansir data suporter sepakbola di Indonesia yang tewas sejak tahun 1995. Jumlahnya tidak sedikit, yakni ada 51.

Terkait fenomena tersebut, PSSI akan mencari pangkal persoalan yang menyebabkan keributan antarsuporter klub sepakbola. Hukuman untuk klub juga dipertimbangkan.

Ketum PSSI Edy RahmayadiKetum PSSI Edy Rahmayadi (Foto: Rachman Haryanto)

"Ini bukan organisasi tentara yang langsung memutuskan begitu. Harus sidang, harus dicari persoalannya apa sebenarnya. Yang pasti, kita sangat tidak menginginkan seperti itu. Semua sudah dilakukan, 5.000 polisi mengamankan, semua sudah diantisipasi. Tapi itu kan jauh dari tempat itu, belum mulai main. Jadi itu suporter atau apa?" papar Edy, yang juga Gubernur Sumut.




Tonton juga 'Miris! Selama 8 Hari Terjadi 3 Insiden Kekerasan di Sepak Bola Indonesia':

[Gambas:Video 20detik]

(dkp/dnu)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads