Video berjudul 'Gadget Murah Karena Sawit' diunggah di akun-akun media sosial PSI. "Dolar naik bikin harga gadget mahal. Tapi sawit bisa jadi solusinya. Gimana caranya?" tulis PSI di caption-nya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Maka kita berharap industri sawit diringankan dari berbagai biaya sehingga ekspor sawit bisa melesat lebih kencang, cadangan devisa bertambah, jadi rupiah kita kuat," tulis PSI di videonya. Video itu juga menampilkan foto jubir Bidang Ekonomi, Industri, dan Bisnis PSI Rizal Calvary.
View this post on Instagram
Video ini menjadi polemik karena PSI dianggap mendukung industri sawit yang merusak lingkungan. Lewat akun Twitter, PSI lalu memberi penjelasan termasuk bicara soal sawit hitam dan sawit putih.
"Inti video tersebut sejatinya, kami fokus pada salah satu upaya menstabilkan rupiah. Salah satu caranya dengan menggenjot ekspor. Ini semacam insentif agar defisit perdagangan kita kembali bisa diperkecil untuk memperkuat rupiah. Namun yang berkembang kemudian adalah tuduhan bahwa PSI mendukung industri sawit yang merusak lingkungan. Sekali lagi, sebenarnya fokus dari argumen kami sebenarnya bukan soal sawitnya. Itu sebabnya, kami sebut kebijakan ini hanya bersifat SEMENTARA," papar PSI pada 14 September 2018.
PSI lalu berbicara tentang aspek hitam dan aspek putih di setiap sektor bisnis. Partai yang dipimpin Grace Natalie ini tidak menampik banyak masalah lingkungan di seputar industri sawit. Namun PSI mengungkapkan ekonomi Indonesia masih bergantung pada sawit.
"Faktanya, di satu sisi kekuatan ekonomi kita masih bertumpu pada industri sawit. Industri ini pada 2017 menyumbang devisa sebesar USD 23 miliar atau setara dengan Rp 300 triliun. Dalam 'era pascamigas', industri sawit menjadi primadona, disusul pariwisata," papar PSI.
"Sekali lagi kami tegaskan bahwa kami mendukung bisnis 'sawit putih' dan menolak bisnis 'sawit hitam'," sambung PSI.
6. Sekali lagi kami tegaskan bahwa kami mendukung bisnis "sawit putih" dan menolak bisnis "sawit hitam". Video kami sebenarnya fokus kepada kebutuhan peningkatan eksport untuk mengatasi pelemahan rupiah untuk jangka pendek.
β #PSInomor11 (@psi_id) September 14, 2018
Penjelasan dari PSI tidak meredakan kontroversi. Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) mengkritik pengurus PSI karena dianggap tidak paham persoalan sawit, baik dalam video maupun penjelasannya.
"Kami menilai bahwa Sis Bro pengurus PSI gagal paham terhadap persoalan mendasar sawit di Indonesia, bahkan dalam konteks global, dan semakin nggak nyambung jika dihubungkan dengan tujuan video ini, agar rupiah stabil," ungkap Walhi dalam siaran pers di situsnya pada 16 September 2018.
Walhi beranggapan tidak ada istilah 'sawit putih' seperti yang diungkap PSI. PSI juga dianggap memakai argumentasi parsial dan sempit. Oleh sebab itu, Walhi memberi sederet catatan kepada PSI soal industri sawit, mulai dampak ekonomi hingga dampak lingkungan hidup.
Walhi menepis anggapan bahwa soal sektor sawit berkontribusi pada perekonomian nasional dan penerimaan pajak. Walhi juga mengutip pernyataan KPK soal biaya lingkungan hidup dari industri ekstraktif yang dinyatakan sebagai kerugian negara.
"Usulan PSI untuk menghapus pungutan sawit juga keliru. Ini membuat pengusaha sawit diuntungkan dua kali, dari nilai kurs yang meningkat dan pembebasan dari kewajiban membayar pungutan sawit," papar Walhi.
Pagi Sahabat WALHI di seantero Negeri
β #2019EnergiBersihPolitikBersih (@walhinasional) September 17, 2018
bentar lg kita mau kasi pandangan nih trkait bredarnya VIDEO #GagalPaham yg dibuat Sis-Bro Partai Solidaritas Indonesia @psi_id ttg dukunganya pd Industri Sawi yg diargumentasikan u/ stabilkan Rupiah
duh
Partai Milenial kok agenda kolonial pic.twitter.com/4qlnU8dCFD
Walhi juga mengingatkan soal dampak lingkungan hidup dari sektor sawit dengan mengutip data kebakaran hutan di konsesi perkebunan kelapa sawit. Walhi menilai PSI justru menggadang-gadang model ekonomi yang usang dan rapuh.
"Sebagai partai politik baru, harusnya PSI ini muncul dengan gagasan baru yang membawa harapan bagi keselamatan masa depan bumi dan kemanusiaan yang lebih baik, demi generasi yang akan datang," tutup Walhi.
Tonton juga 'Berkaca pada Prestasi, PSI Yakin Jokowi Presiden Lagi':
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini