Timses Jokowi: Urusan Pecah Belah Itu Keahlian yang di Sana

Timses Jokowi: Urusan Pecah Belah Itu Keahlian yang di Sana

Nur Azizah Rizki - detikNews
Senin, 17 Sep 2018 14:47 WIB
Sekretaris Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja Hasto Kristiyanto (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Tim sukses Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin menanggapi pernyataan GNPF Ulama soal memilih cawapres ulama sama saja memecah belah umat. Timses Jokowi menegaskan tidak punya keahlian memecah belah suara umat.

"Kami tidak ingin memecah belah suara umat Islam. Kami ingin menghadirkan keindonesiaan kita di dalam pasangan Pak Jokowi dan Ma'ruf Amin. Jadi kalau urusan pecah-memecah itu nggak ada keahlian di tim kami. Itu yang di sana," kata Sekretaris Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja Hasto Kristiyanto di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (17/9/2018).



Hasto, yang merupakan politikus PDIP, juga meyakini dukungan umat Islam kepada pasangan Jokowi dan Ma'ruf Amin jauh lebih besar. Ia juga menyinggung elektabilitas Ma'ruf Amin yang dinilai lebih tinggi daripada Sandiaga Uno oleh beberapa lembaga survei.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena tokoh ulamanya. Karena pengalamannya di dalam organisasi, baik itu di dalam NU maupun MUI. Ini jadi aspek-aspek positif. Dan Kiai Ma'ruf tidak punya pengalaman yang terkait dengan patgulipat perusahaan untuk nampak kelihatan baik. Yang beliau lakukan bagaimana umat bisa jauh lebih baik," jelas Hasto.



Sebelumnya diberitakan, Ketua GNPF-U Yusuf Martak menanggapi pertanyaan tentang apakah tidak khawatir suara umat Islam terbelah, mengingat ada ulama, yaitu KH Ma'ruf Amin, yang ditunjuk menjadi cawapres pendamping Joko Widodo.

"Mengenai cawapres ulama, memecah. Ya semestinya kalau tidak mau pecah, jangan angkat calon wapres yang ulama," kata Yusuf Martak di lokasi Ijtimak Ulama II, Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat, Minggu (15/9).







Tonton juga 'Foto Jokowi dan Prabowo Berpelukan Dilepas ke Udara':

[Gambas:Video 20detik]

(dnu/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads