Asia Sentinel menulis artikel yang menyerang SBY menggunakan isu skandal Bank Century dengan judul 'Indoensia's SBY Government: Vast Criminal Conspiracy'. Berita itu terbit 11 September 2018.
Tulisan Jon Berthelsen itu sontak ramai diberitakan sejumlah media RI. Usai huru-hara pemberitaan dan Demokrat mempertimbangkan langkah gugatan internasional, artikel itu disebut hilang. Hari ini, berita tersebut kembali muncul dengan judul 'UPDATE: Asia Sentinel Story on Indonesian Corruption Goes Viral'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andi menyebut Asia Sentinel harus menerapkan kode etik jurnalistik. Andi meminta Asia Sentinel menyampaikan maaf dan memberi penjelasan terkait artikel yang sempat hilang tersebut.
"Secara etik jurnalistik harus mereka jelaskan mengapa mereka menghapus dan mengubah itu. Harus ada pengakuan salah dan permohonan maaf," cetus Andi.
Asia Sentinel dalam berita dengan judul 'update' tersebut mengatakan artikel mereka menjadi ramai di Indonesia. Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP PD Ferdinand Hutahaean dalam artikel itu menyebut Asia Sentinel menyebar berita palsu.
Namun, keterangan Ferdinand disebut dibantah beberapa badan antikorupsi dan bahkan Asia Sentinel menyebut KPK segera mempercepat penyelidikan kasus Bank Century.
Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) dalam artikel Asia Sentinel mengatakan mereka telah membawa bukti baru ke KPK. Beberapa anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang termasuk Pansus Angket Century juga disebut meminta KPK mempercepat proses kasus setelah laporan Asia Sentinel.
Tonton juga 'PD: Yang Kompetisi Jokowi-Prabowo, Tapi yang Digebukin SBY Terus':
(gbr/tor)











































